Ini Alasan Elanto Hentikan Konvoi Moge di Jogja
"Bukan hanya pelanggaran lalu lintas tapi pembiaran. Itu juga kita kritik," ujarnya.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Elanto Wijoyono menghadang iring-iringan kendaraan sepeda motor gede (moge) yang tengah melakukan konvoi, di simpang empat Condongcatur, Depok, Sleman, Sabtu (15/8/2015) sore.
Tindakannya langsung menyebar menjadi pembicaraan di media sosial. Banyak orang yang memujinya berani memperingatkan para pengguna moge yang melanggar lalu lintas. Di lain pihak, ia dianggap nekat menghentikan laju konvoi berkecepatan tinggi.
Alasan Elanto melakukan aksi tersebut karena menurutnya banyak hal yang dianggapnya tidak beres dalam konvoi klub motor di Yogyakarta itu.
"Ada penggunaan voorijder. Saya melihatnya sebagai penyalah gunaan karena setahu saya voorijder hanya boleh digunakan petinggi negara, tamu kenegaraan, ambulans, dan pemadam kebakaran, bukan pihak swasta," ujarnya di sela aksi yang dilakukan bersama dua temannya, kemarin.
Selanjutnya, lanjut Elanto, konvoi yang ada apapun jenisnya cenderung selalu melanggar lalu lintas dan selanjutnya dia menganggap selama ini polisi masih melakukan pembiaran atas pelanggaran tersebut.
"Bukan hanya pelanggaran lalu lintas tapi pembiaran. Itu juga kita kritik," ujarnya.
Hal serupa diungkapkan rekannya yang ikut aksi tersebut Andika (19). Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM )tersebut mengatakan, ia sudah mengamati konvoi moge sejak Jumat (14/8/2015). Banyak sekali konvoi klub motor yang menurut dia melanggar peraturan lalu lintas di seputar DIY.
"Saya sudah memperhatikan dari kemarin sudah meresahkan warga. Ini jalan umum bukan dibedakan cc. Kita sama-sama bayar pajak, sama-sama punya hak untuk pakai jalan raya, harusnya saling menghormati," ujarnya.
Salah seorang pengguna jalan lain yang ikut aksi spontan tersebut bahkan merasakan sendiri dampak dari adanya konvoi klub motor tersebut. Akibat konvoi yang melanggar traffic light tersebut, jalurnya yang sudah menyala hijau tetap tidak bisa berjalan.
"Saya mau anterin teman ke stasiun hampir terlambat gara-gara jalan saya ditutup padahal sudah hijau," ujarnya.
Namun, tindakan Elanto tersebut dianggap sebagai hal yang nekad oleh polisi. Berdasarkan pernyataan yang dilansir Divisi Humas Polri lewat akun Facebook, konvoi moge tersebut di bawah pengawalan polisi dan sesuai prosedur. (Khaerur Reza)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.