Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Trigana Air Bantah Pilot Pensiunan TNI dan Minim Penerbangan di Papua

Kapten Hasanudin merupakan pilot jebolan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI), Curug, Tangerang, Banten.

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Trigana Air Bantah Pilot Pensiunan TNI dan Minim Penerbangan di Papua
TRIGANA AIR SERVICES
Pesawat jenis ATR 42 yang digunakan Trigana Air 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Trigana Air Service selaku operator maskapai Trigana Air jenis ATR42 yang jatuh di Pegunungan Bintang, Papua, membantah pilot yang menerbangkan pesawat tersebut, Kapten Hasanudin pensiunan penerbang TNI AU yang telah berumur dan minim jam terbang medan di Papua.

Direktur Operasional PT Trigana Air Service, Kapten Benny Sumarianto mengatakan, Kapten Hasanudin merupakan pilot jebolan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI), Curug, Tangerang, Banten.

"Beliau juga salah satu instruktur dari sekolah penerbangan di Curug," ujar Benny saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (18/8/2015).

Benny mengatakan, Kapten Hasanudin termasuk salah seorang pilot senior di Trigana Air. Karir penerbangnya dihabiskan di Trigana Air sejak 1992. Saat ini, ia berusia sekitar 60 tahun.

Ia pun membantah Kapten Hasanudin minim jam terbang untuk penerbangan di Papua yang mempunyai topografi terjal dan cuaca yang kerap berubah.

"Beliau sudah join dengan Trigana Air sejak 1992. Jadi beliau lahir dan besar di Trigana. Dia sejak 1992 itu sudah menerbangkan pesawat di Papua bersama saya. Dulu dia di naulter," katanya.

Diberitakan, pesawat Trigana Air jenis ATR42 rute Sentani (Jayapura)-Oksibil hilang kontak dalam perjalanan di sekitar Pegunungan Bintang Papua sejak Minggu (16/8/2015) petang.

Berita Rekomendasi

Pesawat dengan pilot, Kapten Hasanudin itu mengangkut 49 penumpang, seorang kopilot, teknisi dan dua pramugari.

Hasil pencarian tim SAR gabungan, pesawat tersebut ditemukan di daerah tebing Kamp 3, Distrik Okbape, Pegunungan Bintang, Papua, dalam kondisi hancur. Sejauh ini, belum ada korban yang berhasil ditemukan dalam kondisi selamat.

Selain itu, kotak hitam atau blackbox yang berisi data penerbangan dan komunikasi pilot juga telah ditemukan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas