DIY Masih Bingung Tentukan Hari Jadi
Pembahasan penentuan hari jadi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih belum rampung.
Editor: Sugiyarto
Ataukah saat berakhirnya Mataram setelah perjanjian Giyanti 13 Februari 1755, yang pecah menjadi Keraton Surakarta di bawah Susuhunan Paku Buwono III, dan Keraton Yogyakarta dipimpin Sultan Hamengku Buwono I.
“Kita hanya mengingatkan saja jangan sampai lupa bahwa DIY berkaitan dengan keistimewaan yang sudah ada sejak berdirinya. Maka jangan sampai dipotong (aspek) pemerintahannya saja,” katanya.
Menurutnya, penentuan hari jadi harus teliti. Nantinya sejumlah pilihan akan dimintakan pertimbangan ke masyarakat. Maka, pihaknya meminta agar pilihannya tidak terlalu banyak supaya masyarakat tidak bingung.
“Nanti juga akan dibicarakan dengan Dewan. Jadi, Pak Gubernur serius sekali untuk memikirkan ini,” katanya.
Selain menentukan hari jadi, lanjut Romo Tirun, nantinya juga akan disusun rangkuman mengenai keistimewaan Yogyakarta.
Rangkuman tersebut memuat berbagai hal misalnya sejarah, politik, pemerintahan, filosofi, pembangunan, dan sebagainya.
“Nanti kita ungkap semua. Insya Allah masyarakat Yogya akan tahu unsur-unsur kenapa daerah ini disebut istimewa,” tegasnya. (Tribunjogja.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.