Dolar Terus Menguat, Ribuan Warga Sulsel Tunda Umrah
Menguatnya nilai tukar dolar sampai di angka Rp 13.830, berimbas pada merosotnya calon jemaah umrah secara signifikan asal Sulawesi Selatan.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Timur, Cha
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Menguatnya nilai tukar dolar sampai di angka Rp 13.830, berimbas pada merosotnya calon jemaah umrah secara signifikan asal Sulawesi Selatan terhitung sejak Ramadan lalu.
Biro perjalanan umrah mencatat penurunan calon jemaah umrah luar biasa. Rata-rata setiap bulan calon jemaah umrah yang berangkat di kisaran dua ribu sampai empat ribu orang. Tapi setelah dolar menguat, hanya seribu calon jemaah saja.
Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Kesatuan Tour Travel Haji Umrah Republik Indonesia (Kesthuri), Usman Jasad, mengatakan terjadi koreksi market umrah sebesar 20 sampai 25 persen. Hal itu paling terlihat pada Ramadan lalu, di mana banyak jemaah yang membatalkan keberangkatannya ke Tanah Suci Mekkah akibat kurs dolar terus bergerak naik.
"Pelemahan nilai tukar rupiah ini sangat terasa efeknya bagi kami penyelenggara perjalanan umrah dan haji. Harga yang semakin tinggi membuat jemaah menahan dulu keberangkatannya, bahkan tidak sedikit yang memilih batal," terang Usman usai memberi sambutan dalam Musyawarah Kerja Daerah I DPD Kesthuri di Hotel Grand Asia, Selasa (18/8/2015).
Pengelola tur dan travel haji kini menerapkan sejumlah strategi baru agar ke depan pelemahan nilai tukar tidak akan membawa pengaruh besar terhadap bisnis ini. Di antaranya bekerja sama dengan maskapai melalui sistem booking atau reservasi seat serta penyewaan hotel atau pemondokan selama satu tahun.
"Jika seat atau kursi pesawat dan hotel sudah dibayar selama satu tahun tentu hitungannya lebih murah dan lagi kita tidak akan terpengaruh fluktuasi nilai tukar," terang Usman.