Polisi Temukan Tempat Latihan Kelompok Teroris Pimpinan Santoso di Poso
polisi kembali menemukan basecamp atau markas yang diduga kuat sebagai tempat pelatihan dan sekaligus persembunyian Santoso
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, POSO — Pasca-kontak senjata antara polisi dan kelompok sipil bersenjata di Poso, Provinsi Sulawesi Tengah, tim gabungan dari Polres Poso dan Brimob Polda Sulteng kembali menyisir lokasi kejadian, tepatnya pegunungan di Desa Kilo, Kecamatan Poso Pesisir Utara.
Dari hasil penyisiran tersebut, polisi kembali menemukan basecamp atau markas yang diduga kuat sebagai tempat pelatihan dan sekaligus persembunyian dari daftar pencarian orang (DPO) teroris pimpinan Santoso alias Abu Wardah yang selama ini dicari polisi.
Sedikitnya 200 personel polisi gabungan dari dua kabupaten lainnya, seperti Kabupaten Tojo Una-una dan Kabupaten Morowali, pada Rabu (19/8/2015) kembali diterjunkan ke lokasi kontak senjata antara polisi dan kelompok Santoso untuk melakukan penyisiran dan mengejar pelaku yang diduga bersembunyi di sekitar pegunungan.
Dengan senjata lengkap dan medan yang berat, ratusan personel polisi yang dipimpin langsung Kapolres Poso AKBP Ronny Suseno terpaksa harus berjalan kaki sejauh 5 kilometer dengan mendaki gunung sebelum tiba di lokasi kontak.
Kapolres Poso AKBP Ronny Suseno dalam keterangan persnya mengatakan, sejauh ini, selain menemukan barang bukti berupa senjata api dan bom rakitan, pihaknya juga telah menemukan sebuah markas yang diduga sebagai tempat pelatihan kelompok Santoso, tidak jauh dari lokasi kejadian.
Menurut dia, berdasarkan laporan anggota yang ada di lokasi temuan basecamp tersebut, ditemukan beberapa peralatan bekas latihan seperti full up, menara repling, serta bekas tempat tidur.
"Jadi, pasca-kontak tembak, kita terus meningkatkan penyisiran dan ternyata kita telah menemukan sebuah basecamp yang selama ini kita duga sebagai tempat pelatihan dan persembunyian kelompok teroros pimpinan Santoso," tutur Ronny.
Kapolres juga menambahkan bahwa markas pelatihan kelompok Santoso merupakan petunjuk baru polisi untuk membuktikan bahwa kelompok tersebut selama ini bersembunyi di tempat tersebut.
Pihaknya menduga, dari hasil penyelidikan sementara di lokasi temuan basecamp, diperkirakan kelompok yang tersisa dan beraktivitas di lokasi tersebut sekitar 30 orang.
"Untuk sementara, berdasarkan laporan awal anggota yang di atas atau lokasi, kita baru temukan satu titik basecamp saja, dan kemungkinan pasca-kontak, mereka masih bersembunyi di sekitar tempat tersebut," kata Ronny.
Untuk memperketat dan mengantisipasi kaburnya para kelompok teroris tersebut, pihak Kepolisian Resor Poso terus menambah pasukan dan menempatkan personel di beberapa titik untuk menutup pintu keluar dan masuk kelompok Santoso.(*)