Wow, Ada Gua Baru Penuh Kristal Bermotif Bunga Beragam Warna di Tuban
Kabupaten Tuban bisa dikatakan sebagai ‘Bumi Seribu Gua’.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, TUBAN - Kabupaten Tuban bisa dikatakan sebagai ‘Bumi Seribu Gua’. Sudah sering warga menemukan gua di wilayah yang berbatasan dengan laut utara Jawa itu.
Terakhir, Rabu (20/8/2015) sekitar pukul 14.00, warga Desa Betikharjo, Kecamatan Semanding menemukan gua berisi bebatuan layaknya kristal bermotif bunga beragam warna.
Gua itu ditemukan seorang penambang batu bata putih (batu kumbung) di perbukitan kapur di Desa Bektiharjo tak sengaja.
Penambang itu bernama Nistain. Ia menemukan gua tersebut ketika sedang memotong batu bata putih milik seorang guru sebuah sekolah di Tuban bernama Kanang.
“Ketika saya memotong batu menggunakan serkel (mesin gergaji), kok langsung bolong (berlubang) seukuran kepalan tangan,” ujar Nistain.
Melihat lubang yang menganga itu, pria yang baru sehari bekerja di tambang itu kemudian memasukkan bambu berukuran sekitar 2 meter. Ternyata, batang bambu bisa masuk seluruhnya tanpa menyangkut ke batu di dalam lubang.
Ia lalu memperlebar lubang seukuran badan orang dewasa dan memasuki ke dalam lubang tersebut. Ia lalu terperangah ketika menyinari seluruh dinding-dingding gua itu, terlihat hiasan batu stalagtit (batu membentuk gunungan di lantai gua) dan stalagmit (menggantung di atas dinding gua) menempel.
Tak lama kemudian, Nistain melaporkan kepada pemilik lahan tambang. Kemudian, pada Rabu malam, Nistain bersama Kanang dan warga lainnya memasuki gua tersebut. Ternyata, luas gua Putri Lintang diperkirakan sekitar 60 meter per segi.
Di dalam gua itu, tampak keindahan dari batu-batu yang melapisi seluruh dinding gua, mirip intan permata, sedangkan di bagian lantai batu staglamit membentuk jamur kristal. Ada sebagian batu stalagmit dan stalagtit memiliki motif bunga yang memiliki warna ungu, merah, kuning, abu-abu, dan bening.
“Motif bunga dan warna warni itu yang terlihat bagus. Ketika sebagian batu itu disenter (diberi cahaya) bisa memantulkan sinar,” ujar Nistain saat ditemui Surya di sekitar gua, Jumat (21/8/2015).
Pantulan cahaya itulah yang membuat Nistain menamai gua itu dengan nama Putri Lintang. Lintang dari bahasa Jawa, makna katanya sama dengan bintang yang selalu muncul di malam hari ketika langit tak bermendung.
Kabar penemuan gua Putri Lintang membuat warga desa berduyun-duyun melihat bagian dalamnya. Tak sedikit dari warga desa menyebarkan gambar keindahan bagian dalam gua itu melalui media sosial.
Surya mencoba memasuki gua Putri Lintang bersama-sama puluhan warga lainnya. Lebar lubang hanya seukuran satu orang dewasa itu membuat pengunjung yang ingin masuk harus antre lebih dulu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.