Hamba Allah Bantu DN Kembali Meneruskan Sekolah
Seorang hamba Allah yang namanya minta dirahasiakan berniat melunasi biaya tunggakan DN, siswa sekolah menengah kejuruan di Mijen, Semarang.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Daniel Ari Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Seorang hamba Allah yang namanya minta dirahasiakan berniat melunasi biaya tunggakan DN, siswa sekolah menengah kejuruan di Mijen, Semarang. Ia terpaksa berhenti karena belum membayar terlilit administrasi sekolah sebesar Rp 4,16 juta.
"Pokoknya asalkan anak itu mau bersekolah lagi, saya sanggup membayari. Kalau sudah ada SMK yang mau menerima anak itu, saya akan melunasi biaya di SMK sebelumnya. Bagaimanapun juga, DN harus kembali bersekolah, kurang satu tahun lagi," ujar hamba Allah kepada Tribun Jateng, Sabtu (22/8/2015).
Ia berpesan agar DN beserta orangtuanya segera menyelesaikan persoalan di SMK yang lama. "Permasalahan biaya biar saya yang tutup. Kalau DN merasa nyaman di SMK Palapa, biarkan dia pindah ( ke sana) demi kenyamanan belajarnya. Anak seusia DN pasti malu harus melakoni persoalan ini," imbuh dia.
Hamba Allah ini berpesan agar DN beserta orangtuanya segera menyelesaikan persoalan mutasi dari SMK yang lama ke SMK yang dituju.
Di lain pihak, DN menerima kabar gembira karena SMK Palapa sudi menerimanya sebagai murid kelas XII. "Sungguhan? SMK Palapa Mijen? Itu SMK bagus di Mijen. Ya saya senang sekali, saya mau sekolah lagi. Saya mau keluar dari tempat saya bekerja saat ini)," kata DN saat ditelepon Tribun Jateng.
Anak semata wayang Ahmad Rejeki itu gembira. Sebelumnya ia sedih karena tak bisa sekolah karena orangtuanya tak mampu membayar uang sekolah. Tapi seketika ia mempertanyakan bagaimana soal biaya nanti.
"Tetapi uang Rp 4 juta itu saya harus mencari di mana? Saya masih bingung kalau melunasi biaya administrasi sebesar itu," lanjut DN yang mempertanyakan kembali uang untuk menutup utangnya di sekolah lama.
DN berusaha mencari cara melunasi biaya tunggakan di sekolah yang sekarang ini. "Pikiran saya belum tenang kalau masih ada beban di sekolah yang sekarang ini," tegas dia.
Nasib DN yang memilih berhenti sekolah mendapat perhatian dari pengurus SMK Palapa di Jalan Untung Suropati, Kecamatan Mijen. Kepala SMK Palapa, Soedjatmoko, mengatakan pihaknya siap menampung DN yang ingin melanjutkan sekolah.
"Itu sesuai misi kami, membantu siswa yang tidak mampu. Kami siap menampung sampai lulus. Syaratnya cuma satu yaitu sesuai dengan jurusan yang ada di kami," katanya kepada Tribun Jateng, Sabtu (22/8/2015).