Soekarwo: Kita Punya Data PSK-nya By Name By Address Pak Jokowi
Hingga kini, kata Soekarwo, tinggal satu lokalisasi saja di Kota Mojokerto dengan PSK tinggal 83 orang.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Soekarwo melaporkan keberhasilannya membersihkan Jawa Timur dari aksi prostitusi kepada Presiden Joko Widodo, Selasa (25/8/2015). Kata Soekarwo, keberhasilan membersihkan lokalisasi prostitusi di Jawa Timur berkat kerja sama yang baik dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Enam tahun terakhir, lanjut Soekarwo, jumlah lokalisasi di Jawa Timur sebanyak 47 titik dengan 7.217 pekerja seks komersial (PSK).
"Kita punya data PSK-nya by name by address Pak Jokowi," kata Soekarwo disambut tawa para undangan pada sambutannya saat pembukaan Musyawarah Nasional IX Majelis Ulama Indonesia (MUI) di gedung Negara Grahadi.
Hingga kini, kata Soekarwo, tinggal satu lokalisasi saja di Kota Mojokerto dengan PSK tinggal 83 orang.
"MUI Jatim punya program bagus, yaitu menyebar para dai khusus ke lokalisasi, termasuk Dolly. Mereka menyebut 'Idial' (Ikatan Dai Lokalisasi)," terang Soekarwo.
Pemprov Jatim juga bekerja sama dengan Kementerian Sosial dalam merehabilitasi para mantan PSK, mucikari, dan semua warga yang terlibat di lokalisasi prostitusi dengan memberikan bantuan modal dan pelatihan, agar mereka dapat bangkit dan mandiri tanpa adanya lokalisasi. Dari puluhan aksi penutupan lokalisasi di Jatim, yang terbesar adalah gang Dolly di Surabaya. Lokalisasi yang dihuni ratusan PSK tersebut menjadi fenomena karena konon terbesar di Asia Tenggara.
Penulis: Kontributor Surabaya, Achmad Faizal