SVF Antar Sanur Jadi Kampung UKM Wisata Digital
Pemerintah akan meresmikan Sanur sebagai kampung wisata digital dan etalase usaha kecil menengah (UKM) pertama di Indonesia
Penulis: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Pemerintah akan meresmikan Sanur sebagai kampung wisata digital dan etalase usaha kecil menengah (UKM) pertama di Indonesia.
Ketua Yayasan Pembangunan Sanur Ida Bagus Gede Sidharta Putra mengatakan pemerintah melalui Kementerian Pariwisata memilih desa pesisir ini karena dinilai berhasil memberdayakan berbagai potensi masyarakat, termasuk UKM, melalui Sanur Village Festival (SVF).
Selain alam dan lingkungan, modal Sanur adalah kekayaan seni, budaya, dan karakteristik masyarakat pesisir yang energik, dinamis, kreatif, namun juga adaptif masuknya budaya dari luar.
Seluruh potensi itulah yang dikreasi dan disajikan dalam kemasan sebuah festival yang kini telah menjadi bagian dari kehidupan desa ini.
Aktivitas yang berkaitan secara langusng maupun tak langsung dengan UKM secara konsisten telah emnjadi bagian dari SVF.
"Menteri Pariwisata akan meresmikan kampung wisata UKM digital sebelum membuka Sanur Village Festival ke-10, Rabu 26 Agustus," katanya dalam press conference Dasa Warsa SVF, Senin (26/8/2015) di Maya Sanur.
Sidharta —yang akrab disapa Gusde— mengatakan peluncuran kampung wisata UKM digital akan dilakukan di Pasar Sindu. Pasar yang ramah, segar dan higienis yang direvitalisasi 5 tahun lalu itu bakal dilengkapi WiFi gratis yang memudahkan pelaku UKM mengakses internet untuk menunjang kegiatan mereka menembus pasar global.
Gusde yang juga Ketua Panitia SVF menjelaskan secara bertahap berbagai fasilitas dan infrastruktur bakal melengkapi program ini sehingga menjadikan Sanur sebagai etalase UKM nasional baik secara produksi, promosi, maupun pemasaran. Kata dia program ini juga didukung Kementerian Koperasi dan UKM yang akan ikut menggembleng UKM agar memenuhi kompetensi untuk dapat bersaing secara internasional.
Selain meluncurkan kampung UKM wisata, Menteri Pariwisata Arief Yahya akan melepas tukik sebagai bagian dari kegiatan pelestarian lingkungan SVF. Setelah itu, Arief menghadiri Telkom Talkshow bertempat di Puri Santrian Hotel dengan topik bahasan bagaimana pelaku UKM wisata perlu membekali diri dengan keterampilan mengakses dunia digital. Puncaknya, pada pukul 18.00 Menteri Pariwisata akan membuka Dasa Warsa SVF di Maisonette Inna Grand Bali Beach. Festival akan berlangsung hingga 30 Agustus 2015.
Pelaksanaan tahun ke-10 SVF, lanjut Gusde, merupakan momen penting untuk merefleksikan perjalanan panjang eksplorasi potensi warga Sanur baik seni budaya, pariwisata, dan lingkungan. Selama dekade ini SVF telah sukses mengolah potensi tersebut dengan kemasan yang menghibur dalam suatu perayaan warga yang kreatif, dinamis, dan egaliter.
"Spirit inilah yang akan kami jaga agar Sanur dan warganya bisa tetap memberikan kontribusi bagi Bali," kata Gusde yang juga Ketua PHRI Denpasar.
Pencapaian 10 tahun SVF ini, lanjut Gusde, kian mendorong implementasi branding Sanur Morning of the World yang diluncurkan setahun lalu serta menggapai keinginan agar SVF berkelanjutan dan berkemandirian. Gusde mengatakan sedang mempersiapkan strategi agar festival ini menjadi semakin berkualitas dan memberikan peran lebih besar bagi kesejahteraan warga Sanur serta bergaung luas bagi promosi Bali.
Dasa Warsa Sanur Village Festival
Pelaksanaan SVF 2015 menjadi momentum untuk melakukan refleksi perjalanan 10 tahun sebagai tonggak mewujudkan branding dan promosi secara mandiri serta berkelanjutan. Festival ini digelar pertama pada 2006 ditujukan sebagai upaya pemulihan terpuruknya angka kunjungan wisatawan pascatragedi bom 2005, kini telah menjadi media kreatif yang mengembangkan berbagai potensi Desa Sanur.
Dalam SVF tahun ini berbagai program kegiatan digelar kembali seperti kompetisi surfing, lomba jukung, wisata kota bersepeda, festival & lomba makanan, mengukir & buah, pawai budaya, festival layang-layang internasional, fashion show, body painting, pameran foto, eksibisi lukisan Himpunan Pelukis Sanur, dan panggung hiburan. Selain itu ada pula bazar UKM dan produk kreatif yang dikemas dalam Sanur Kreatif Expo.
Panggung hiburan selain menampilkan tari tradisional, tari api, dan garapan kolosal Sidia, bakal diisi sejumlah penyanyi serta musisi seperti Ayu Carmen, Gus Teja, Ayu Laksmi, Joni Agung n Double T, Balawan, Sandy Sandoro, Indra Lesmana, Dialog Dinihari, Endah & Reza, Mike Mohede, Trisum dan lain-lain.
Kali ini SFV juga bekerjasama dengan Bali International Film Festival (Balinale) 2015 yang akan memutar sejumlah film pendek dan dokumenter dari berbagai negara. Bertepatan dengan SVF juga diselenggarakan Sprite Art & Creative Biennale bertemakan air yang menyajikan seni instalasi dan pertunjukan kontemporer di Pantai Sanur.
Pada kesempatan ini, panitia juga mempermaklumkan pelaksanaan lomba lari Sanurun yang semula direncanakan Minggu, 23 Agustus 2015, ditunda menjadi Minggu, 11 Oktober 2015 (Pendaftaran diperpanjang hingga 30 September melalui www.sanurun.com).
Sebelum pembukaan, sejumlah kegiatan telah dilaksanakan yakni pembukaan pameran foto, (Jumat, 21/8) bertajuk Suci di Griya Santrian Gallery. Pameran ini menyajikan 36 karya fotografer hasil kurasi secara online. Bersih-bersih pantai (beach clean up) yang melibatkan 1.000 siswa dan masyarakat umum dilakukan pada Sabtu (22/8). Pada kesempatan ini Sanur Paradise Plaza menyerahkan sebuah sepeda motor roda tiga untuk operasional gerobak sampah Depo Cemara, Sanur Kaja.