Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tiga Tahanan PN Binjai Kabur Jelang Sidang

Tiga tahanan yang hendak menjalani sidang di Pengadilan Negeri (PN) Binjai melarikan diri, Senin (24/8/2015).

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Tiga Tahanan PN Binjai Kabur Jelang Sidang
internet
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Tiga tahanan yang hendak menjalani sidang di Pengadilan Negeri (PN) Binjai melarikan diri, Senin (24/8/2015). Tahanan tersebut adalah Hendrik Sitepu alias Toto, Doni Ferial alias Doni, dan Khairul Nasution alias Irul.

Toto dan Doni ditahan terkait kasus pencurian, sedangkan Iru ditahan terkait kasus narkoba. Mereka kabur setelah menjebol teralis besi ventilasi kamar mandi sel sementara PN Binjai. Menurut keterangan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Binjai Wilmar Ambarita, para terdakwa kabur sekira pukul 15.00 WIB.

"Kronologisnya itu seperti ini. Sebelum tahanan kabur, mereka kita bawa dari rutan untuk menjalani sidang. Sesampainya di pengadilan, mereka kita tempatkan di sel sementara. Saat meninggalkan rutan, mereka kita periksa," kata Wilmar, kemarin petang.

Saat berada di sel sementara, sambung Wilmar, entah bagaimana ketiga terdakwa ini berhasil menjebol teralis ventilasi kamar mandi sel sementara PN Binjai. Padahal, kata Wilmar, sebelum tahanan dimasukkan, pengawal tahanan (waltah) sudah melakukan sterilisasi sel sementara sesuai standard operating procedure (SOP) yang berlaku.

"Petugas kita ini kan sebagian ada yang bertugas mengantar tahanan ke ruang sidang. Yang menjaga sel sementara itu juga ada dari petugas kepolisian. Mereka ada dua orang. Kalau dari kita, ada tiga orang," kata Wilmar.

Sekitar pukul 15.00 WIB, katanya, seorang tahanan yang turut dititipkan di sel sementara PN Binjai melapor kepada petugas waltah.

"Ada tahanan yang melapor ke petugas kita. Katanya ada tahanan kabur," ungkap Wilmar.

Mendapat kabar itu, Wilmar dan anggotanya langsung berkoordinasi dengan Polres Binjai. Ia mengaku, tidak tahu pasti bagaimana para terdakwa bisa memperoleh gergaji saat berada di sel sementara PN Binjai.

"Barang kali, bisa saja mengarah ke sana. Ada pengunjung yang datang. Kemudian memberikan alat itu," ungkap Wilmar. Disinggung mengenai kelalaian petugas waltah dalam kasus ini, Wilmar belum mau banyak berkomentar.

"Sekarang ini kita sudah membentuk tim. Dari kejaksaan ada, dibantu dari kepolisian," kata Wilmar.

Ia berharap, para terdakwa yang kabur ini mau menyerahkan diri. Bagi pihak keluarga terdakwa, ia mengimbau agar menyerahkan para terdakwa apabila pulang ke rumah.

"Kita mengimbau agar mereka menyerahkan diri. Kalau tidak, akan mempersulit diri mereka sendiri," kata Wilmar.

Lantas, apakah ada tindakan tembak di tempat bagi para terdakwa ini? "Tentu untuk itu adalah wewenang kepolisian. Kita berharap bisa menangkap para terdakwa," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Binjai AKP Bambang Tarigan mengaku, tengah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Ini baru kami cek. Memang ada tahanan yang kabur. Kalau nggak salah, mereka menggunakan gergaji," kata Bambang sembari mengaku pihaknya tengah membantu melakukan pengejaran.

Kasus tahanan kabur yang melibatkan pihak kejaksaan bukan sekali ini terjadi. Sebelumnya, di Medan pernah pula terjadi kasus serupa. Bandar besar ganja bernama Sulaiman Daud berhasil melarikan diri saat diantar petugas ke Lapas Anak Tanjung Gusta Medan. Terdakwa kasus kepemilikan 354 kg ganja tersebut kabur dibantu dua rekannya. Hingga saat ini, Sulaiman belum juga tertangkap.

Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kasi Penkum Kejati Sumut) Chandra Purnama mengaku, akan mengevaluasi terkait sejumlah kejadian tahanan kabur. Ia mengatakan, kejaksaan akan lebih meningkatkan pengawasan ketika sidang dan seusai sidang.

"Untuk tahanan kabur di Binjai, kita belum mendapat kabar lengkapnya. Namun, memang kita akui pegawai kita agak terbatas," kata Chandra.

TIa menerangkan, pihaknya pun akan memintai keterangan Kajari Binjai Wilmar Ambarita.

"Nanti kan ada prosedurnya. Kita tanya dulu lah ke Pak Kajarinya. Bagaimana kejadian yang sebenarnya," ungkap Chandra. (ray)

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas