Serem, Ada Bangunan Kuno Tinggalan Jaman Belanda di Lereng Merapi
Terletak di Lereng Gunung Merapi, tepatnya di objek wisata Kaliurang, berdiri sebuah bangunan kuno, bahkan tampak angker.
Editor: Sugiyarto
Seperti yang dikisahkan Sukisman, penjaga bangunan tersebut, Pesanggrahan Sarjanawiyata Tamansiswa itu merupakan bangunan peninggalan Belanda.
Jadi, terbayang sudah, betapa uzurnya usia bangunan tersebut.
"Pesanggrahan ini bangunan asli peninggalan Belanda. Setelah Belanda menyerah, tanah dari pesanggrahan ini menjadi milik kerajaan Ngayogyakarta," ungkap Sukisman.
Sukisman sendiri sudah lima tahun terakhir menjadi 'juru kunci' Pesanggrahan Sarjanawiyata Tamansiswa.
Beliau meneruskan tugas ayahandanya yang telah berpulang. Sukisman, yang merupakan pensiunan Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman, juga memiliki sebuah warung makan, tepat disamping pesanggrahan tersebut.
Kembali dikisahkan oleh Sukisman, sebagai tanah milik kerajaan, atau sering disebut sultan ground, yayasan hanya mendapat hak sebagai pemilik bangunan saja, bukan pemilik tanah.
Awalnya, Pesanggrahan Sarjanawiyata Tamansiswa ini digunakan sebagai tempat berkumpul untuk para mahasiswa Universitas Sarjanawiyata.
Dilihat dari tempatnya yang jauh dari kota, pesanggrahan ini tentu sangat cocok menjadi tempat diskusi yang khusyuk untuk para mahasiswa.
Namun, selepas erupsi yang melanda Gunung Merapi pada 1994, beberapa bagian dari pesanggrahan ini mengalami kerusakan.
"Sudah sejak erupsi Merapi 1994, bangunan ini tak lagi dipakai dan tak juga diperbaiki oleh pihak yayasan," kisah pria yang akrab disapa Pak Kisman ini.
Kesan mistis memang muncul saat foto-foto pesanggrahan ini tersebar di media sosial. Saat disinggung mengenai pengalaman mistisnya, Sukisman dengan santai menanggapi.
"Sejauh ini nggak ada apa-apa, saya nggak pernah diganggu, wong yang tunggu sudah berteman dengan saya," ungkap Sukisman, yang diakhiri dengan gelak tawanya.
Satu hal yang patut disayangkan, bangunan kuno nan cantik di lereng Gunung Merapi ini tak lagi dipergunakan dan dibiarkan mendapat keroyokan semak belukar.
Dari bentuk bangunannya yang sangat klasik dan bernuansa Eropa, sudah selayaknya Pesanggrahan Sarjanawiyata Tamansiswa ini bisa kembali dimanfaatkan dan tak lagi mendapatkan predikat angker.
Praktis, hingga sekarang, pesanggrahan dengan sejarah panjang ini hanya sekadar tampak berdiri kokoh, menjadi pelengkap bagi sejuta misteri di Lereng Merapi. (tribunjogja.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.