Dua Terduga Teroris Anak Buah Santoso yang Ditangkap Ternyata Buruh Bangunan dan Mekanik Mobil
Dua terduga teroris anak buah Santoso yang ditangkap ternyata bekerja sebagai buruh bangunan dan mekanik mobil.
Editor: Budi Prasetyo
D
TRIBUNNEWS.COM.KENDARI, - Dua terduga teroris anak buah Santoso yang ditangkap di Kendari, Sulawesi Tenggara oleh aparat Densus 88 Anti Teror Mabes Polri, ternyata bekerja sebagai buruh bangunan dan mekanik mobil.
Selama di Kendari terduga teroris dengan inisial BR, bekerja di salah satu bengkel di Jalan R. Soeprapto, Kelurahan Watulondo, Kendari. Ono, salah seorang pelanggan menuturkan bahwa BR sangat ramah, murah senyum dan sangat telaten.
"Saya kenal orangnya baru tiga bulan. Tidak ada kecurigaan atau tanda-tanda kalau dia itu teroris begitu," ungkap Ono, Rabu (26/8/2015).
Ono menduga, BR hendak berangkat ke Jawa sebelum akhirnya ditangkap di Pelabuhan Nusantara, Kendari. Di Kendari yang bersangkutan kos di dekat bengkel tempatnya bekerja.
Sementara, terduga teroris dengan inisial FR diketahui bekerja sebagai buruh bangunan di Pasar Sentral Wua-Wua, Kendari. Namun, karena kontraknya tidak diperpanjang, dia memilih bekerja serabutan.
"Sebelum bulan puasa dia kerja bangunan di Pasar Wua-Wua, Kendari. Tapi berhenti setelah lebaran, jadi saya minta dia renovasi rumahku," tutur salah seorang warga Kelurahan Bonggoeya, Kecamatan Kadia, Kendari yang enggan disebutkan namanya.
Kepada keluarganya, FR mengaku bernama Rian. Selama kerja rumahnya, FR tidur dalam bangunan pasar. "Karena kita kasian akhirnya diajak tinggal sama adikku di salah satu kos di lorong Jati. Saya tidak tau kalau dia itu anggota teroris, nanti datang intel polisi dari polda menunjukkan fotonya baru kami tau," tutur dia.
Menurut orang itu, FR itu orangnya pendiam, pemalu dan penurut. "Dia mengaku dari Bima, orangnya baik dan tidak ada ciri-ciri kalau dia itu anggota teroris," paparnya.
Sebelumnya diberitakan, dua terduga teroris jaringan Santoso ditangkap di Kota Kendari. Keduanya dibekuk aparat Densus 88 Anti Teror Mabes Polri di dua lokasi berbeda. (Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati)