Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Istri Mendiang Udin: Saya Berharap Rekayasa itu Tidak Terjadi Lagi

Pameran bertajuk "Tribute to Udin di Yogyakarta" diadakan di Auditorium Lembaga Indonesia Perancis (LIP) Yogyakarta

Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Istri Mendiang Udin: Saya Berharap Rekayasa itu Tidak Terjadi Lagi
TRIBUN JOGJA/SEPTIANDRI
Pameran seni Tribute to Udin 

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Pameran bertajuk "Tribute to Udin di Yogyakarta" diadakan di Auditorium Lembaga Indonesia Perancis (LIP) Yogyakarta, Kamis (27/8/2015) malam, yang juga menghadiri istri mendiang Udin.

Aliansi Jurnalis Independen Yogyakarta bersama Yayasan Tifa dan para seniman yang berasal dari beberapa daerah di Indonesia, menggelar pameran seni untuk mengenang Fuad Muhammad Syafrudin atau Udin, wartawan Harian Bernas, yang diduga tewas dibunuh akibat berita yang dibuatnya.

"Ketika itu Pak Udin banyak menulis mengenai kebijakan Pemerintah Kabupaten Bantul, dan pada saat itu kondisinya sangat sulit," ucap Marsiyem, istri mendiang Udin, dalam pembukaan acara.

Saat memberikan sambutan, Marsiyem berbicara sedikit terbata-bata saat menyampaikan ketika hal tersebut di hadapan para pengunjung. Suasana hening, tidak terdengar sedikit pun suara, kecuali suara Marsiyem.

Beberapa kali Marsiyem mengusap hidungnya, seperti sedang menahan sesuatu. Ia pun mengatakan sangat memberikan apresiasi yang tinggi terhadap penyelenggaraan pameran seni "Tribute to Udin" itu.

"Ketika itu kasusnya malah digeser menjadi perselingkuhan. Saya berharap kasus ini tidak terjadi lagi dan rekayasa itu tidak terjadi lagi," ujar Marsiyem sambil tertunduk dan melangkah kembali ke tempat duduknya.

Pembukaan pameran itu pun dihadiri oleh Dwi Sumaji alias Iwik, yang ketika itu menjadi kambing hitam dalam tragedi tersebut. Dia pun menceritakan beberapa hal dan perasaan ketika tersangkut dalam kasus yang ia sendiri tidak terlalu mengerti.

Berita Rekomendasi

"Saya korban kambing hitam dan rekayasa. Saya ketika itu jadi tidak bekerja, sementara saya sendiri harus membiayai keluarga saya di rumah. Persidangan sering sekali," tutur Iwik.

Iwik mengungkapkan bahwa dirinya sangat mengapresiasi penyelenggaraan pameran "Tribute to Udin" itu. Ia merasa sangat kelelahan dalam menjalani semua prosesnya.

"Mengingat hal ini kasus besar, saya harus mengesampingkan rasa lelah saya dan ikut memperjuangkan bahwa dugaan mereka kepada saya itu tidak benar. Saya akan terus berjuang," ujar Iwik.

Tags:
Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas