Erupsi Gunung Lokon, Bandara Sam Ratulangi Tutup, Penumpang Telantar, Lion Air Dicuci
Abu mengarah ke timur kemudian terbang ke utara. Dari letusan tersebut tidak terdengar dentuman, melainkan hanya gemuruh.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Suara gemuruh memecah keheningan Kota Tomohon, Sabtu (29/8/2015) tengah malam.
Pukul 23.48 Wita, Gunung Lokon meletus. Erupsi kali ini cukup besar karena menyemburkan material setinggi 1.500 meter.
"Setelah meletus memang kegempaan sudah menurun, namun aktivitas Gunung Lokon masing tinggi, sehingga masih berpotensi untuk meletus," ujar Staf Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Pos Pengamanan Gunung Api Lokon dan Mahawu, Armando M, Minggu (30/8/2015).
Abu mengarah ke timur kemudian terbang ke utara. Dari letusan tersebut tidak terdengar dentuman, melainkan hanya gemuruh. Letusan yang terjadi hanya satu kali.
"Warga Tomohon pun pada saat meletus, tidak ada yang panik, seluruhnya berjalan seperti biasa," katanya.
Pantauan Tribun Manado (Tribunnews.com Network) di sekitar Tomohon sampai sore hari, di kota bunga tersebut penduduknya masih beraktivitas seperti biasa.
Abu bekas letusan tidak terlihat di pusat kota. Hanya di daerah Tinoor saja abu vulkanik terlihat cukup tebal di jalanan, atap rumah warga dan kendaraan yang parkir.
Namun, abu erupsi Gunung Lokon ini membuat Bandara Sam Ratulangi lumpuh dalam beberapa jam. Demi keselamatan, bandara pun dinyatakan ditutup hingga pukul 13.00 Wita.
Pantauan Tribun Manado, Minggu pagi, landasan bandara tertutup debu vulkanik. Lapisan debu terlihat cukup tebal, usai sebuah pesawat Batik Air dari Jakarta mendarat.
Saat roda pesawat menyentuh landasan bandara, tampak debu mengepul ke udara. Kondisi ini mengakibatkan pihak otoritas bandara terpaksa membatalkan sejumlah jadwal penerbangan.
"Kami mohon maaf, sejumlah penerbangan harus tertunda karena landasan tertutup debu. Harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum digunakan kembali," jelas petugas bandara melalui pengeras suara.
Tak pelak, ratusan penumpang yang sudah menunggu sejak Subuh menumpuk di luar ruang tunggu bandara.
Bahkan, penumpang Garuda Indonesia tujuan Jakarta yang sudah berada dalam pesawat diminta turun kembali karena landasan bandara belum bisa digunakan.
Namun siangnya, tepat pukul 13.00 Wita, bandara kembali dibuka. General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Sam Ratulangi Ahmad Syougi Shahab mengatakan Bandara Samrat yang sebelumnya ditutup sampai dengan pukul 13.00 Wita, telah dibuka kembali.
"Sore ini satu per satu pesawat yang sebelumnya tertunda, sore ini sudah mulai take off," ujarnya.
Sehingga dengan demikian aktivitas di Bandara Sam Ratulangi sudah normal lagi.
"Sudah berjalan seperti biasa, karena gangguan abu vulkanik Gunung Lokon sudah tidak ada lagi," katanya.
Dengan demikian penutupan Bandara Samrat selama lima jam sudah dibuka kembali.
"Pada saat penutupan bandara tidak ada pesawat yang dialihkan ketika akan mendarat," ungkapnya.
Pada saat penutupan bandara terdapat sembilan pesawat yang ditunda penerbangan dari berbagai maskapai.
Sedangkan penerbangan yang ditunda keberangkatannya antara lain GA 470 tujuan Sorong, GA 607 tujuan Jakarta, GA 453 tujuan Surabaya, Lion Air JT 731 tujuan Balikpapan, JT 741 tujuan Makassar Denpasar, Lion Air JT 771 tujuan jakarta.
Selain itu Wings Air IW 1160 tujuan Nahadan IW 1176 tujuan Kao, serta Batik Air tujuan Jakarta. Ditundanya penerbangan tersebut karena abu Gunung Lokon berbahaya bagi engine pesawat.
Sementara pesawat yang sudah ada di apron ditutup terpal dan bahan parasut lainnya agar engine tidak kemasukan debu.
Bahkan pesawat Lion Air disemprot air untuk membersihkan abu Gunung Lokon.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.