Jonan Maklum, Dwelling Time di Saumlaki Paling Cepat Dua Minggu
Ignasius Jonan terlihat memakluminya, karena kondisi pelabuhan tersebut terbilang kecil dan tidak banyaknya mobil crane yang tersedia.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, SAUMLAKI - Masa tunggu bongkar muat (dwelling time) di Pelabuhan Unit Pengelola Pelabuhan (UUP) Kelas II Saumlaki, Maluku Tenggara Barat, ternyata paling cepat dua minggu dan terlama bisa mencapai satu bulan.
Mendengar hal tersebut, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan terlihat memakluminya, karena kondisi pelabuhan tersebut terbilang kecil dan tidak banyaknya mobil crane yang tersedia.
"Bongkar muat barang itu tergantung kapalnya, kalau punya crane, biar crane-nya sendiri saja," ujar Jonan saat melakukan peninjauan Pelabuhan UPP Kelas II, Saumlaki, akhir pekan kemarin.
Jika aktivitas pelabuhan di Saumlaki meningkat, Kementerian Perhubungan akan menginstruksikan UPP untuk menyediakan crane agar semua bongkar muat berlangsung cepat.
Panjang dermaga Pelabuhan UPP Kelas II Saumlaki pada saat ini sepanjang 206 meter dan lebar delapan meter. Adapun, minimal panjang dermaga di setiap pelabuhan yakni 500 meter.
"Jumlah kapal 12 sehari di pelabuhan ini, jadi harus bergantian ini yang menyebabkan lama bongkar muatnya. Kementerian Perhubungan berencana akan membangun dermaga 100 meter per tahun untuk Pelabuhan Saumlaki," ujar Staf Khusus Menteri Perhubungan Hadi M Djuraid di tempat yang sama.
Menurutnya, perluasan Pelabuhan Saumlaki saat ini sedang terhambat tanah yang sedang proses pengadilan setempat. Jika, persoalan tanah ini sudah selesai maka pembangunan dapat berjalan dengan lancar.
"Kami kalau ada persoalan tanah dengan masyarakat, di bawa pengadilan. Kalau masyarakat yang menang kami membelinya, kalau kami yang menang jangan ada menggugat lagi," tutur Hadi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.