Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jembatan Tol Trans Jawa Ambruk Saat Dicor, 2 Pekerja Terluka

Akibat kejadian itu kerugian diperkirakan mencapai Rp 100 juta

zoom-in Jembatan Tol Trans Jawa Ambruk Saat Dicor, 2 Pekerja Terluka
Surya/Didik Mashudi
Reruntuhan proyek jembatan tol Trans Jawa yang ambrol saat dilakukan pengecoran di Desa Lestari, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk, Rabu (2/9/2015). 

TRIBUNNEWS.COM, NGANJUK - Kecelakaan kerja terjadi saat dilakukan pengecoran proyek ruas jembatan tol Trans Jawa. Lokasi proyek jembatan yang ambruk itu di Desa Lestari, Kecamatan Patianrowo, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Selasa (1/9/2015) malam.

Informasi yang dihimpun Rabu (2/9/2015) kejadian runtuhnya jembatan berlangsung saat dilakukan pengecoran pada malam hari. Akibat musibah itu dua pekerja proyek, Muin (34) dan Solikin (37) terluka parah.

Saat kejadian memang sudah dijadwalkan pekerjaan lembur untuk pengecoran. Karena rangka begesting proyek sudah dapat selesai. Rangka begesting jembatan itu bakal dicor dengan adonan semen dari truk molen.

Setidaknya sudah empat truk yang membongkar muatannya. Namun saat truk yang kelima hendak menuangkan adonan semen, terjadi musibah rangka jembatan yang menyangga kontruksi begesting runtuh.

Masalahnya triplek dan rangka kayu dan besi tempat menyangga cor-coran begesting diduga tidak kuat menahan beban. Akibatnya, bidang ruas jembatan yang tengah dicor tiba-tiba runtuh.

Dua pekerja proyek yang sedang mengawasi proses pengecoran terluka karena melompat dari ketinggian serta terkena reruntuhan begesting dan adonan semen yang ambruk.

Ruas jembatan tol yang ambruk itu berukuran sekitar 5 x 7 meter dengan ketinggian 6 meter. Diduga rangka penyangganya ambruk karena tiang penyangganya ambles akibat ada pergeseran tanah. Padahal dalam pengecoran di lokasi yang sama tidak ada masalah.

Berita Rekomendasi

Sementara Raharjo, pelaksana pembangunan tol Trans Jawa saat dikonfirmasi wartawan menjelaskan, penyebab ambruknya begesting jembatan yang tengah dicor akibat tanah yang ada di bawahnya ambles.

Akibatnya tiang penyangga begesting yang ambles itu mempengaruhi kekuatan konstruksi. Sehingga ruas jembatan yang tengah dituangkan adonan semen ambruk.

Raharjo juga menegaskan, tidak ada kesalahan konstruksi terkait robohnya begesting jambatan tol tersebut.

"Mungkin tanahnya dulu bekas sumur atau bekas apa sehingga ambles," jelasnya.

Kedua korban yang terluka akibat musibah itu merupakan pekerja proyek bagian storing atau petugas yang mengecek selama pelaksanaan proses pengecoran.

"Korban sempat mengecek, namun saat mau naik lagi tiba-tiba bangunan ambruk," jelasnya.

Pihak pelaksana proyek sendiri mengaku sebelumnya telah melakukan fibro atau pemadatan tanah dengan alat berat.

"Kami akan melanjutkan lagi proyeknya setelah police line dibuka polisi," jelasnya.

Sementara Solikin (37), salah satu korban yang masih dirawat di RSUD Kertosono mengaku musibah ambruknya jembatan terjadi saat dilakukan pengecoran. Korban menderita patah tulang pergelangan tangan kiri karena tertimpa adonan semen.

Kasus ambruknya proyek jembatan tol Trans Jawa saat ini masih diselidiki Satreskrim Polres Nganjuk. Akibat kejadian itu kerugian diperkirakan mencapai Rp 100 juta.

Sementara Kapolres Nganjuk AKBP M Anwar Nasir saat dikonfirmasi Surya masih meneliti penyebab ambruknya proyek jembatan tol Trans Jawa. Lokasi proyek jembatan telah dipasang police line yang akan dibuka setelah penyelidikan selesai. "Terkait penyebabnya kemungkinan kesalahan konstruksi, tapi kita masih dalami lagi," jelasnya. (Didik Mashudi)

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas