Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pejabat dan Anggota Dewan Karimun Jadi Korban Ijazah Palsu Unitomo Surabaya

Banyak pejabat dan anggota DPRD Kabupaten Karimun merasa menjadi korban ijazah palsu yang dikeluarkan Universitas Dr Soetomo Surabaya.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Pejabat dan Anggota Dewan Karimun Jadi Korban Ijazah Palsu Unitomo Surabaya
Warta Kota
Ilustrasi ijazah palsu. 

Laporan Tribun Batam, M Sarih

TRIBUNNEWS.COM, KARIMUN - Kepolisian Daerah Jawa Timur mengungkap 1.600 ijazah palsu milik tiga perguruan tinggi swasta di Surabaya belum lama ini. Tak sedikit korbannya adalah pejabat di Pemerintah Kabupaten Karimun dan anggota DRPD Karimun, Kepulauan Riau.

"Kami menyita 428 lembar form S3 Universitas Merdeka Malang, 439 lembar form S3 Universitas Darul Ulum Jombang, dan 323 lembar form S2 Universitas Dr Soetomo Surabaya,” kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Hilman Thayib di Surabaya belum lama ini sembari menyebut bahwa praktik bisnis pemalsuan ijazah ini sudah berlangsung sejak 2007.

Seorang anggota DPRD Karimun, Anwar Abu Bakar, mengakui pernah belajar dan mendapatkan gelar MSi (Master of Science) di Universitas Dr Soetomo.

"Saya belum tahu kabar itu. Yang pasti, kalau memang benar begitu bearti saya juga korban. Yang pasti saya kuliah dan datang belajar ke sana,” kata Anwar Abu Bakar kepada wartawan di gedung DPRD Karimun, Kepulauan Riau, Rabu (9/9/2015).

Sejumlah nama anggota DPRD Karimun lainnya ada juga yang mengenyam pendidikan tinggi Strata2 di Universitas Dr Soetomo. Kebanyakan mereka memilih tak berkomentar terkait hal itu. Bagi mereka gelar tersebut untuk lebih gagah dan tanpa ada maksud lain, semisal untuk kenaikan pangkat atau jabatan.

Sementara di Pemerintahan Kabupaten Karimun, gelar magister atau setara S2 saat ini sudah banyak dimiliki pegawai dan pejabatnya. Rata-rata gelar tersebut digunakan untuk keperluan persyaratan kenaikan pangkat dan jabatan.

BERITA TERKAIT

Sayangnya, Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Karimun, Kamarullazi, yang coba dikonfirmasi Tribun Batam kemarin tidak merespon dan telepon selulernya tak aktif.

Seorang pejabat di Pemkab Karimun yang coba dikonfirmasi soal gelar yang diperolehnya mengakui berasal dari Universitas Dr Soetomo.

“Di Pemkab Karimun memang banyak. Kalau saya waktu kuliah tahun 2009, masih tugas di Provinsi Kepri. Saya benar-benar kuliah dan datang ke kampus di Surabaya itu. Kalau benar pun saya hanya korban,” kata pejabat yang minta namanya dirahasiakan.

Tokoh masyarakat Kundur, Raja Zuriantias, mengatakan keabsahan gelar yang disandang anggota dewan berdampak pada kinerja dan jabatan mereka selama ini tidak sesuai harapan masyarakat.

“Kalau sekolahnya diduga palsu, lalu ditempatkan pada jabatan penting yang diemban, maka siap-siaplah kehancuran,” ujar Raja Zuriantias yang juga pernah menjadj anggota DPRD Karimun.

Tags:
Sumber: Tribun Batam
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas