Dua WNI Disandera OPM, Masyarakat Papua Dimbau Tenang
Walaupun hingga kini dua WNI yang disandera di Papua Nugini belum berhasil dibebaskan namun kepolisian tetap mengimbau masyarakat tetap tenang.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Walaupun hingga kini dua WNI yang disandera di Papua Nugini (PNG) belum berhasil dibebaskan namun kepolisian tetap mengimbau masyarakat khususnya di Papua tetap tenang.
Demi bisa membebaskan keduanya yakni Sudirman dan Badar, yang adalah penebang kayu di perusahaan penebang kayu di Skofron, Distrik Keerom, Papua yang berbatasan dengan PNG saat ini Polri, TNI dan Pemerintah terus melakukan upaya.
"Masyarakat di sana diminta harap tenang, karena dari TNI, Polri, dan Kementerian terus bergerak melakukan upaya-upaya agar bisa dibebaskan," ujar Kabag Penum Mabes Polri, Kombes Suharsono, Kamis (17/9/2015).
Diutarakan Suharsono, sejak adanya informasi penyanderaan oleh OPM pada 9 September 2015 lalu, kepolisian langsung melakukan pengejaran. Anggota Brimob dari Polda Papua dan Polres Keerom dikerahkan untuk menyelamatkan sandera dan memburu pelaku.
Sayangnya upaya itu gagal karena para pelaku dan dua WNI yang disandera sudah masuk ke wilayah Papua Nugini. Sehingga perlu dilakukan koordinasi dan harus melalui beberapa prosedur.
Pihak Polri langsung berkoordinasi dengan Konsulat Jenderal Papua Nugini di Jayapura dan Konsulat Jenderal RI yang ada di Vanimo. Termasuk Polri juga berkoordinasi dengan TNI untuk melakukan pembebasan.
"Informasi terakhir tentara Papua Nugini sudah berkomunikasi dengan kelompok penyandera. Agar kedua WNI tetap dijaga keselamatannya dan segera dikembalikan ke pemerintah PGN selanjutnya dipulangkan ke Indonesia," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, kelompok sepratatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) meminta barter tawanan atau sandera WNI dengan dibebaskannya kelompok OPM, Jefrie Pagawak Cs yang ditahan karena kasus narkoba.
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi. menegaskan Pemerintah Indonesia tidak akan menyanggupi permintaan dari penyandera WNI di Papua New Guinea (PNG) atau Papua Nugini, yaitu barter tahanan.
"Kami akan coba melakukan upaya lain, saudara kita yang diculik orang sipil yang tidak tahu apa-apa. Tidak ada barter," ujar Menlu di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Selasa (15/9/2015) malam.
Mengenai upaya lain yang ditempuh Pemerintah RI, Retno tidak menjelaskan secara detail. Namun ia memastikan pihak Indonesia terus berkomunikasi dengan PNG mengenai perkembangan informasi penyandera WNI yang belakangan diketahui yaitu OPM.
"Sampai saat ini belum bisa sampaikan arahnya kemana. Pemerintah terus berupaya seoptimal mungkin untuk membebaskan dua (WNI) yang tidak berdosa itu," ucap Retno.