'Ibu-ibu yang Sudah Tidak Kuat, Silakan Tinggalkan Tungku'
Jarak 10 meter tercium aroma wangi kopi robusta. Asap membubung tinggi membuat mata pedih dan nafas terasa sengal dan hidung berlendir bagi penonton
Editor: Gusti Sawabi
Tribunnews.com, Lampung - Jarak 10 meter tercium aroma wangi kopi robusta. Asap membubung tinggi membuat mata pedih dan nafas terasa sengal dan hidung berlendir bagi penonton yang tak biasa.
Beberapa pengunjung dan peserta pingsan karena tak kuat dengan asap yang menyelimuti kegiatan sangrai 1.000 tungku kopi robusta di Pekon Semarang Jaya Kecamatan Air Hitam Kabupaten Lampung Barat. Meski demikian, tak menyurutkan petani wanita kopi lainnya terus menyangrai.
"Ibu-ibu yang letih dan tidak kuat menyangrai lagi tolong tinggalkan tungkunya," teriak panitia di atas panggung.
Peserta menyangrai selama 2 jam di atas tungku yang menggunakan bara api bahan bakar kayu. Masing-masing peserta menyangrai sebanyak 1 kilogram kopi mentah yang dibawa sendiri oleh peserta.
Acara ini terlaksana dalam Liwa Festival Kopi yang terangkum dalam rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-24 tahun Kabupaten Lampung Barat. Kegiatan ini diikuti para petani perempuan yang tersebar dari 15 kecamatan di Lampung Barat.
Adapun yang menjadi penilaian dalam kegiatan ini tak cuma terbanyaknya tapi juga dinilai dari segi warna, aroma dan rasa.
"Kami ingin kembali mengingatkan bahwa Lampung Barat adalah penghasil kopi robusta terbesar secara nasional," kata Bupati Lampung Barat Muchlis Basri pada Rabu (16/9/2015).
Kopi robutra Lampung Barat merupakan komoditas unggulan. Mayoritas penduduk bermata pencaharian petani kopi yakni 35.076 kepala keluarga. Di kabupaten itu tersedia 53.600 hektar lahan yang telah ditanami kopi dan memproduksi sekitar 60 ribu ton per tahun.
(Kontributor Lampung, Eni Muslihah)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.