Penjual Bakso Berlagak Koboi Umbar Tembakan ke Warga
Karena masalah sepele, Jainul menembakkan peluru ke udara dan warga yang berkerumun di rumah kakaknya kaget, suasana berubah mencekam.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Surya, Adrianus Adhi
TRIBUNNEWS.COM, KEDUNGKANDANG – Bak seorang koboi, Jainul Abidin (33) menembakkan pistolnya sampai mengagetkan kerumunan warga Jalan Kolonel Sugiono, Mergosono, RT 5/6 yang mengepungnya, Senin (21/9/2015).
Ia berbuat demikian tersebab puluhan warga kampung mengepung rumah kakaknya, Rohman, di Jalan Kolonel Sugiono. Sang kakak sedang membangun tangga pintas di halaman rumah. Tapi warga mengentikan aktivitas proyek.
Menurut informasi yang beredar warga kampung memprotes pembangunan tangga di rumah Rohman. Mereka berpendapaat pembangunan tersebut membuat jalan kampung selebar 1,5 meter menyempit.
“Protesnya sudah lama, tapi pembangunan tetap dilaksanakan,” ujar seorang warga kepada Surya seusai peristiwa.
Warga didampingi sejumlah tokoh kampung juga sempat berunding dengan Rohman. Meski demikian, kedatangan Jainul ke rumah kakaknya mengacaukan perundingan tersebut.
Saat melihat warga berkumpul di depan Rohman, Jainul yang berjalan kaki menuju halaman rumah kakaknya langsung mengeluarkan pistol dari balik celana dan mengacungkan ke udara lalu meletuskan tembakan.
Warga yang saat itu berteriak mengeluarkan emosi, berubah panik. Mereka mundur dari rumah Rohman, lalu memberitahu peristiwa tersebut ke polisi, sementara suasana kampung mencekam selama beberapa menit.
Sementara Jainul memilih berdiri di halaman rumah Rohman hingga polisi datang menjemputnya. Polisi mengamankan lima butir peluru yang disimpan Jainul di dalam kantong celananya.
“Pengakuan pelaku peluru yang diletuskan hanya satu kali dan untuk menakut-nakuti warga,” kata Kapolsek Kedung Kandang, Kompol Putu Mataram di sela pemeriksaan Jainul di Mapolres Kedung Kandang.
Ia menepis dugaan pistol tersebut diacungkan ke warga dan setelah menembakkan peluru ke udara ia langsung menyembunyikan pistolnya di balik celana. Pelaku lalu berdiri di halaman dan berjaga.
Putu menjelaskan peluru yang diletuskan dari pistol Jainul adalah peluru hampa diameter dua milimeter. Sementara pistolny aadalah rakitan menyerupai jenis FN. Pistol ini hanya mampu menampung satu peluru.
“Pengakuan pelaku senjata ini dibeli dengan online dari seorang agen di Bandung pada Juni tahun ini,” tambah dia.
Jainul mengatakan senjata dibeli seharga Rp 1 juta untuk satu senjata dan 100 butir peluru hampa. Senjata ini sering dibawa Jainul saat berjualan bakso keliling Malang. Ia berdalih membawa pistol untuk jaga diri.
Putu menambahkan polisi sedang menyelidiki akun penjual senjata tersebut. “Sampai saat ini pelaku masih kami periksa, dan senjatanya masih kami teliti," tegas Putu.