Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jagal Diminta Tak Merokok Kala Sembelih Hewan Kurban

Khawatir mengandung bahan berbahaya yang mudah larut, masyarakat tidak menggunakan plastik hitam untuk bungkus daging.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Jagal Diminta Tak Merokok Kala Sembelih Hewan Kurban
Tribunnews/Lendy Ramadhan
Sapi yang dijual sebagai hewan kurban di Mall Hewan Qurban milik H Doni, di Jalan Akses UI, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Senin (21/9/2015). Di tempat tersebut ada sapi seberat sekitar 1,4 ton seharga Rp 400 juta dan sudah laku terjual. 

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Angga Purnama

TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN – Khawatir mengandung bahan berbahaya yang mudah larut, Dinas Pertanian Perikanan dan Kehutanan Sleman meminta masyarakat tidak menggunakan plastik hitam untuk bungkus daging kurban.

Kepala Bidang Peternakan DPPK Sleman, Suwandi Aziz, menjelaskan plastik hitam dikhawatirkan terbuat dari bahan plastik daur ulang. Plastik berbahan tersebut biasanya mengandung karsinogenik dan dapat larut ke dalam daging.

“Jika sudah larut dan dikonsumsi dalam jangka panjang bisa berbahaya bagi tubuh. Terutama bisa menyebabkan gagal ginjal,” ungkap Suwandi kepada Tribun Jogja, Selasa (22/9/2015).

Ia menyarankan pengemasan daging kurban menggunakan plastik transparan atau putih. Saran ini sudah ia sampaikan kepada takmir masjid saat sosialisasi penyembelihan hewan kurban beberapa waktu lalu.

"Kami sampaikan kepada panitia kurban untuk benar-benar memperhatikan hal ini, sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat,” imbuh dia.

Saat pelaksanaan pemotongan hewan kurban, petugas Dinas Pertanian Perikanan dan Kehutanan Sleman akan terjun memberikan pendampingan kepada masyarakat, dibantu mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan UGM.

Berita Rekomendasi

“Tim akan kami sebar ke sentra pemotongan hewan. Masyarakat dapat meminta bantuan pendampingan mulai dari pemotongan hingga pengemasan kepada petugas yang ada di lapangan,” kata Aziz.

Terpisah, Direktur Pusat Kajian Halal Fakultas Peternakan UGM, Nanung Danar Dono, mengatakan masyarakat diminta untuk memeriksa organ dalam hewan kurban setelah proses penyembelihan.

Jika ditemukan keganjilan pada organ tersebut disarankan segera menghubungi ahli kesehatan ternak yang ada di lapangan. Kasus yang kerap ditemui adalah bintik-bintik atau totol pada hati hewan kurban yang sudah disembelih.

Tanda tersebut bisa jadi terindikasi cacing hati pada hewan yang disembelih. "Kami juga menyarankan masyarakat tak menyembelih sambil merokok karena akan mencemari daging dengan aroma tidak sedap,” papar dia.

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas