Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polisi Periksa 9 Saksi Terkait Foto Diduga Pernikahan Pasangan Gay

Hingga kini polisi sudah memeriksa 9 orang saksi terkait foto diduga pernikahan pasangan gay di Hotel Four Seasons Bali

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Polisi Periksa 9 Saksi Terkait Foto Diduga Pernikahan Pasangan Gay
facebook
Foto dua orang pria yang dicurigai melangsungkan pernikahan di Ubud beredar di Media Sosial Facebook 

TRIBUNNEWS.COM, GIANYAR - Hingga kini polisi sudah memeriksa 9 orang saksi terkait foto diduga pernikahan pasangan gay di Hotel Four Seasons Bali.

"Tentunya dari aspek hukum, tergantung dari keterangan ahli. Nanti dari keterangan ahli itu mengatakan prosesi yang dilakukan merupakan penodaan, ya maka kami akan tindak lanjuti. Kami kumpulkan bukti dan fakta dulu dan sudah ada sembilan saksi yang kami periksa," ungkap Kapolres Gianyar, AKBP Farman.

Inafis Porles Gianyar sebelumnya telah menggelar rekonstruksi 23 adegan.

Di saat bersamaan, polisi langsung menyita barang bukti berupa brosur penjualan paket, foto-foto, bukti pembayaran atas paket karma cleansing senilai 2.600 dolar AS yang menyertakan 29 orang plus pasangan diduga gay.

Menurut Farman, sejak empat setengah tahun terakhir, Fours Seasons telah melaksanakan 16 kali ritual karma cleansing.

Pihaknya telah melayangkan surat ke kantor Imigrasi untuk mengetahui rekam jejak kedatangan dan kepergian pasangan gay, Tiko Mulyawarko (41) dan Joseph Michael Tully (52).

Namun sampai saat ini belum mendapatkan balasan.

Berita Rekomendasi

"Sudah 16 kali terhitung sejak empat setengah tahun yang lalu. Tapi hanya satu yang pasangan gay," ucapnya

Sementara itu Bupati Gianyar, Anak Agung Gde Agung Bharata belum menyerah meminta kejelasan kasus kontroversial ritual karma cleasing (pengelukatan) yang dilakukan pasangan gay di Hotel Four Seasons beberapa waktu lalu.

Kali ini bupati datang bersama Kapolres Gianyar, AKBP Farman ke Ida Pedanda Gede Made Gunung di Griya Gede Kemenuh Purnawati, Banjar Tengah, Blahbatuh, dan Ida Pedanda Wayahan Bun di Griya Sanur Pejeng.

"Karma cleansing kegiatan itu tidak dibenarkan. Sangat mengganggu dan telah merusak kesucian Bali," kata Bupati Gde Agung, Senin (21/9/2015).

Kasus yang mencuri perhatian berbagai kalangan ini dinyatakan sudah melangkahi batas-batas kewajaran. Pemuka agama dan sarana upakara dipakai sebagai komoditas pariwisata.

Orang nomor satu di Gianyar ini pun menilai, perlu dilakukan ritual pembersihan jagad baik secara sekala maupun niskala.

"Meski dari penyelidikan, belum ada unsur pernikahan sesama jenis, namun ritual ini menggunakan simbol agama. Perlu dilakukan tindakan nyata, agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi," tuturnya.

Ketua MMDP Kabupaten Gianyar, Anak Agung Alit Asmara mengaku sudah turun ke Banjar Kutuh, Desa Sayan, Ubud yang menjadi lokasi Hotel Four Seasons. Ia meminta pihak desa merumuskan tindakan pasca-kejadian ini.

"Beberapa hal saya sampaikan seperti upacara pembersihan tempat dan langkah maupun antisipasi lainnya," katanya.

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas