Dua Desa di Bogor Akhirnya Bisa Menikmati Daging Kurban Setelah 14 Tahun
Ada pemandangan berbeda pada Idul Adha 1436 Hijirah di Desa Sirna Jaya dan Desa Warga Jaya, Kecamatan Sukamakmur, Bogor.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Ada pemandangan berbeda pada Idul Adha 1436 Hijirah di Desa Sirna Jaya dan Desa Warga Jaya, Kecamatan Sukamakmur, Bogor.
Sebanyak 20 ekor kambing sengaja didatangkan untuk dibagi kepada 491 kepala keluarga pada Kamis (24/9/2015).
"Belum pernah ada kurban sejak 2001 di sini," kata Usuf Kodok, Ketua RT Kampung Rawa Gede, Desa Sirna Jaya.
Dua desa terpencil di Kabupaten Bogor itu terpilih menjadi salah satu tujuan program "Kurban Pak Kumis" dari Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu).
Program tersebut memang singkatan beken dari penghimpunan dan penyaluran kurban Lazismu yang menyasar pedesaan, wilayah terpencil, dan kantong-kantong kemiskinan.
Pemilihan kedua desa tersebut bukan tanpa alasan. Warga setempat yang mayoritas berprofesi sebagai petani kopi kebanyakan berasal dari keluarga miskin.
Bahkan, Usuf menuturkan, banyak penduduk desa harus rela menjual tanah, harta mereka satu-satunya, untuk menyambung hidup.
"Mau bagaimana lagi. Kalaupun bertani, hasilnya tidak banyak terjual karena kemampuan kami terbatas," kata Usuf.
Sebelumnya, komunitas hobi offroad yang bekerja sama dengan Lazismu dalam pendistribusian kurban telah melakukan survei ke tempat itu.
Komunitas tersebut adalah Indonesia Ride Adventure dan Nusantaride. Mereka menjadi penanggung jawab khusus distribusi kurban ke dua desa itu.
"Kawan-kawan juga mendapat peta baru dan pengalaman baru saat melintasi kampung-kampung terpencil," kata Jack, relawan dari Indonesia Ride Adventure yang sudah sepuluh tahun malang-melintang di komunitas motor offroad.