Air Berlumpur, Warga Pesisir Takut Konsumsi Air Kapuas
Warga Sekadau yang tinggal di pesisir sungai Kapuas kini merasa khawatir, menyusul menurunnya kualitas air sungai yang menjadi sumber kehidupan mereka
Editor: Wahid Nurdin
Laporan wartawan Tribun Pontianak, Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNNEWS.COM, SEKADAU - Warga Sekadau yang tinggal di pesisir sungai Kapuas kini merasa khawatir, menyusul menurunnya kualitas air sungai yang menjadi sumber kehidupan mereka.
Sudah beberapa waktu terakhir, air sungai berubah menjadi keruh dan berlumpur.
Iskandar tu diantara warga Semaong desa Peniti kecamatan Sekadau Hilir, mmerupakann satu di antara warga yang merasakan hal tersebut.
“Kalau dicedok kedalam ember dan didiamkan sebentar, bisa dilihat ada endapan lumpurnya,” tuturnya belum lama ini.
Warga mengaku tidak tahu persis apa yang menyebabkan air sungai Kapuas menjadi keruh dan berlumpur.
Namun, warga memperkirakan akibat aktivitas eksplorasi alam di perhuluan ataupun faktor alam.
Perubahan warna air sungai Kapuas umumnya terlihat saat air dalam kondisi pasang.
Jika debit air sungai naik, kualitas air semakin menurun. Tingkat kekentalan lumpur yang terkandung dalam air semakin pekat.
“Kalau kemarau agak jernih airnya. Mungkin waktu banjir banyak lumpur yang terbawa ke dalam sungai,” kata Iskandar.
Iskandar sendiri mengaku tidak berani mengambil risiko menggunakan air sungai Kapuas sebagai sumber air minum.
Sebab, dengan kondisi air sungai saat ini, warga khawatir akan terserang penyakit jika dikonsumsi.