Miris, Ini Kondisi Jembatan yang Menjadi Urat Nadi Perekonomian Warga di Tanjabtim
Jembatan kayu berusia tua tersebut berpotensi roboh apabila tidak segera diperbaiki, padahal jembatan tersebut menjadi urat nadi perekonomian warga
Editor: Wahid Nurdin
Laporan wartawan Tribun Abdullah Usman
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Sejumlah jembatan kayu yang rusak berat masih membentang di Kabupaten Tanjab Timur.
Di antaranya adalah jembatan kayu di RT 04 dan RT 06 Kelurahan Sabak Ilir, Kecamatan Muara Sabak.
Jembatan kayu berusia tua tersebut berpotensi roboh apabila tidak segera diperbaiki, padahal jembatan tersebut menjadi urat nadi perekonomian masyarakat setempat.
Pantauan Tribun Jambi (Tribunnews.com network), Minggu (27/9/2015) yang melintasi di atas jembatan kayu tersebut, memang kondisinya parah.
Kendaraan roda dua maupun roda empat tidak melewati jembatan ini, karena papan kayu yang tersisa hanya menyisakan bagian tengahnya saja.
Hanya pejalan kaki melewati jembatan terutama anak sekolah.
Wati (35) warga sekitar mengatakan, kondisi seperti ini sudah berlangsung beberapa tahun belakangan.
Sejauh ini inipun tidak ada upaya perbaikan dari pemerintah hingga kondisi jembatan nyaris roboh.
Warga sekitar beberapa kali memperbaiki ala kadarnya secara swadaya, agar jembatan tidak roboh.
"Khawatir sudah pastilah bang, kito jalan be begoyang jembatan ne," tutur Wati
Bahkan tidak sedikit dari warga yang melintas diliputi kecemasan tatkala melewatinya. Tidak jarang dari mereka yang berhasil menyeberang langsung tersenyum lepas sembari mengelus dada.
"Alhamdullah selamat saya, " tuturnya
Selain jembatan di RT 04 yang posisinya bergeser beberapa meter, terdapat juga jembatan tua lainnya yang kondisinya tidak jauh berbeda dengan jembatan pertama yakni jembatan di RT 06 Sabak Ilir.
Ketua RT 06 Kuat (61) mengakui, jembatan tersebut memang sudah tidak layak pakai lagi khususnya bagi kendaraan roda 4 melihat kondisi fisik yang sudah rapuh termakan usia. Sejak berdiri, jembatan ini baru sekali renovasi pada 2012 lalu.
Dikatakan Kuat, beberapa bulan lalu pernah truk barang yang melintas terperosok, dan hampir masuk ke sungai. Lantaran sopirnya tidak mengetahui kondisi jembatan yang rusak pada bagian tengah lantai.
"Sejak kejadian itu jembatan kayu ini ditutup," tutur Kuat.
Menurut warga lainnya, Pemkab Tanjab Timur beberapa waktu lalu pernah mau memperbaiki kedua jembatan itu.
"Tapi, janji tingal janji, realisasinya tidak ada," ucapnya.
Harapan warga dan masyarakat, segeralah dibagun kedua jembatan tersebut mengingat jalur kedua jembatan ini adalah urat nadi perekonomian rakyat.
"Pemerintahan sekarang jauh lebih buruk dari pemerintahan sebelumnya," imbuhnya
Hal serupa juga dikatakan Endang (32) penjaga toko, semenjak jembatan ini ditutup untuk mobil dia kesulitan memasok barang, terlebih hasil kebunpun susah laku.
"Biasanya pembeli dari jauh bisa langsung datang bila mencari pisang, sekarang sepi," ujarnya. (*)