Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ditegur Pelajar, Polisi Ini Todongkan Pistol

Tak berhenti sampai di sana, Wahyu juga menggeber-geber gas sepeda motornya, lalu mendorong sepeda motor CRP.

Editor: Wahid Nurdin
zoom-in Ditegur Pelajar, Polisi Ini Todongkan Pistol
NET
Ilustrasi pistol diacungkan 

Laporan Wartawan Tribun Medan / Indra Gunawan Sipahutar

TRIBUNNEWS.COM, LUBUKPAKAM  -  CRP, remaja 16 tahun, warga Kelurahan Cemara, Deliserdang, Sumut, mengalami trauma setelah dipukuli dan ditodong pistol oleh Wahyu Pandu, anggota Polres Deliserdang.

Menurut R Purba, ayah CRP, puteranya dianiaya polisi berpangkat Bripda tersebut dalam perjalanan menuju menuju sekolahnya di SMA Negeri 2 Lubukpakam, 27 September 2015. CRP duduk di bangku kelas XI (kelas dua) SMA.

"Anakku itu dipukul lehernya pakai gagang pistol sama dia. Kemudian diancamnya pulak, mau ditembaknya anakku. Nggak tahu kenapa dia begitu. Padahal dia masih terhitung tetangga kami," kata R Purba pada Tribun di Lubukpakam, Senin (5/10/2015).

Rumah keluarga R Purba dengan rumah Bripda Wahyu Pandu memang saling berdekatan, jaraknya kurang lebih 150 meter.

Akibat perlakuan Wahyu Pandu, imbuh R Purba, anaknya mengalami luka-luka fisik, namun yang terparah justru psikologisnya.

"Kalau luka fisik sudah sembuh. Tapi sekarang anak saya ini jadi trauma. Sudah lewat seminggu ini, apa-apa dia, ketakutan. Dia takut ketemu polisi itu," ucap R Purba.

Berita Rekomendasi

Tidak terima atas kondisi anaknya, Purba melaporkan Wahyu Pandu ke Propam Polres Deliserdang.

Dalam laporannya, Purba memaparkan kejadian bermula saat Bripda Wahyu Pandu yang bertugas di Satlantas Polres Deliserdang, menabrak sepeda motor Honda Vario yang dikendarai CRP.

Tak berhenti sampai di sana, Wahyu juga menggeber-geber gas sepeda motornya, lalu mendorong sepeda motor CRP.

"Itu kejadiannya pas di lampu merah (traffic light). Anak saya bilang, 'jangan begitulah, bang'. Sopan-sopan saja anak saya bicara. Tapi dia justru marah. Dia bilang 'kenapa rupanya, gak senang kau'. Mendengar itu, anak saya nggak melanjutkan. Diam dia saja dan langsung pergi," ujarnya.

Akan tetapi bagi Wahyu Pandu, masalah ternyata belum selesai. Dia mengejar CRP, mengadangnya, lalu memukulinya.

Belum cukup, CRP yang tidak berdaya, dipukul dengan gagang pistol di bagian leher, lalu larasnya diarahkan tepat ke bagian keningnya.

"Dia bilang, 'jangan macam-macam kau sama aku, ya'. Setelah memukuli dan mengancam anak saya, dia langsung pergi," kata Purba.

Kasi Propam Polres Deliserdang, Ipda K Tarigan, yang dikonfirmasi Tribun, belum mau berbicara banyak.

Meski demikian ia membenarkan adanya laporan itu. "Ini sedang kita proses," katanya singkat.

Kapolres Deliserdang, AKBP M Edi Faryadi, menyebut polisi sudah memeriksa sejumlah saksi.

"Sudah dilakukan. Benar atau tidak seperti yang dilaporkan itu. Benar tidak memukul dan mengancam. Kalau benar akan kita hukum sesuai aturan. Kalau tidak ya ngapain kita hukum," ujar Edi.

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas