Duh, Sejumlah Desa di Melawi Nihil Bidan
Sejumlah desa di kecamatan Ella Hilir, Melawi, Kalimantan Barat, tidak memiliki tenaga bidan.
Editor: Wahid Nurdin
Laporan wartawan Tribun Pontianak, Ali Anshori
TRIBUNNEWS.COM, MELAWI - Sejumlah desa di kecamatan Ella Hilir, Melawi, Kalimantan Barat, tidak memiliki tenaga bidan.
Padahal polindes sudah dibangun pemerintah sejak beberapa waktu lamanya.
Akibatnya, masyarakat kesulitan saat akan berobat.
Anggota DPRD Dapil Ella Hilir-Menukung, Antonius Clery Hitler mengungkapkan, beberapa desa yang tidak memiliki tenaga kesehatan di daerahnya adalah, desa Perembang, Sungai Labu, Nanga Nyuruh, Kemangai dan Karangan Bora.
“Di sana sebagian sudah ada polindes yang dibangun, bahkan sebelumnya juga sudah ada tenaga kesehatannya, namun setelah itu pindah dan tidak ada gantinya sampai sekarang,” katanya Senin (12/10/2015).
Dia mengungkapkan, pemkab harus mencari solusi untuk mengatasi kekosongan ini, baik itu dengan menempatkan bidan honor maupun bidan yang berstatus sebagai PNS.
Sehingga warga tidak lagi kesulitan saat akan berobat.
“Selama ini kalau warga ingin berobat harus pergi ke kecamatan atau ke ibu kota Kabupaten, kalau ke kecamatan itu jauhnya sekitar 38 km, pakai motor kalau ngojek PP sekitar Rp 500 ribu, kalau pakai sped bisa mencapai Rp 1 juta,” tandasnya.
Kata dia, jika melihat kondisi yang ada, beberapa desa ini memang masih terpencil wajar jika petugas yang ditempatkan di sana tidak betah, apalagi belum ada jaringan listrik maupun sinyal telepon.
“Bagaimana upaya pemerintah untuk mengatasi masalah ini, apakah dengan menempatkan warga setempat yang diangkat menjadi honor, itu jalan satu-satunya supaya betah,” tandasnya.
Persoalan lain, juga dikatakan oleh Alexius, sampai saat ini beberapa tenaga guru di desa tersebut masih sangat kurang, rata-rata-rata setiap sekolah hanya ada dua guru yang berstatus PNS satu diantaranya sebagai kepala sekolah.
“Kami juga memahami dengan kondisi di beberapa daerah tersebut memang masih terpencil, namun sudah menjadi tugas pemerintah untuk memperhatikan masalah ini,” katanya.
Kata dia, jikapun SDM pemkab Melawi belum memadai, karena masih kekurangan guru, bisa saja merekrut warga setempat untuk dijadikan honor supaya guru yang bertugas bisa betah.
“Kami tidak menuntut guru harus stanby di sana, karena kami lebih paham kondisinya, setidaknya ada guru yang mempunyai disiplin memadai supaya bisa menularkan ilmu kepada siswa di sana,” katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.