Hidup Kekurangan, Kakak-Adik Ini Pakai Seragam Sekolah Bergantian
Tanpa mengeluh dan tanpa banyak berbicara, Akbar dan adiknya memutuskan baju putih yang dibeli ibunya dipakai bergantian.
Editor: Wahid Nurdin

TRIBUNNEWS.COM, TARAKAN - Semangat nasionalisme ditunjukkan Akbar, murid kelas 5 Sekolah Dasar (SD) yang berada di perbatasan Indonesia dan Malaysia.
Di tengah ekonomi keluarga yang kekurangan, Akbar bersama adiknya tetap semangat sekolah di Sekolah Tapal Batas, di Jalan Sungai Limau, Sebatik Tengah, Kabupaten Nunukan.
Meski jarak antara sekolah dan rumahnya jauh, keduanya rela menempuhnya dengan berjalan kaki selama satu setengah jam.
Akbar dan adik perempuannya tetap semangat bersekolah.
Tempat tinggal keluarga Akbar di wilayah Sebatik Malaysia, tepatnya di Kamp Bergusum atau Bergosong 10.
Kamp ini menjadi tempat tinggal para tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di kebun kelapa sawit milik pengusaha Malaysia.
Kedua orangtua Akbar sehari-harinya bekerja sebagai buruh tani sawit di Malaysia yang upahnya tidak seberapa.
Untuk membeli perlengkapan sekolah, seperti seragam sekolah (baju putih) untuk kedua anaknya pun tidak sanggup
Dengan keterbatasan keuangan yang ada, orangtua Akbar memutuskan membeli seragam kedua anaknya hanya baju putih satu, celana pendek merah satu dan rok merah bagi adik perempuan Akbar.
Baju seragam sekolah merah putih dikredit oleh ibundanya Akbar dari salah seorang penjahit.
Untuk membeli secara tunai orangtua Akbar tidak sanggup.
Melihat kondisi ini, Akbar menerimanya dengan ikhlas
Tanpa mengeluh dan tanpa banyak berbicara, Akbar dan adiknya memutuskan baju putih yang dibeli ibunya dipakai bergantian.
Adiknya perempuannya yang duduk di kelas 2 SD masuk pagi pukul 07.30 Wita memakai duluan.