Pencarian Helikopter Andalkan Echosounder
Ia menyebut echosounder bisa mendeteksi logam dengan kedalaman 20 hingga 50 meter.
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan Tribun Medan, Indra Gunawan Sipahutar
TRIBUNNEWS.COM, LUBUKPAKAM - Pihak Basarnas berencana untuk melakukan pencarian helikopter EC 130 PK-BKA di Danau Toba dengan menggunakan echosounder atau perum gema, Selasa (13/10/2015).
Hal ini dikatakan oleh Deputi Bidang Operasional Basarnas, Mayjen TNI Heronimus Guru yang melakukan konfrensi pers dengan wartawan di bandara Kualanamu Selasa siang.
Dikatakannya, dengan alat tersebut bisa terdeteksi metal didalam air.
"Karena kemarin sudah ditemukan bantalan kursi di air bisa kita pastikan kalau Heli itu jatuh kedalam danau. Pemokusan pencarian hari ini di Desa Nainggolan," ujar Heronimus.
Ia menyebut echosounder bisa mendeteksi logam dengan kedalaman 20 hingga 50 meter.
Jika memang sudah tertangkap adanya bangkai helikopter maka selanjutnya akan dilakukan tim penyelam.
"Kita dari Basarnas sudah siap untuk menurunkan penyelam sebanyak 10 orang. Kalau memang diperlukan kita bisa meminta bantuan dengan pihak lain," kata Heronimus.
Helikopter milik PT Penerbangan Angkasa Semesta (PAS) ini hilang kontak sejak, Minggu (11/10/2015) sekitar pukul 11.50 WIB.
Saat itu dari Samosir helikopter yang dinaiki lima orang itu terbang dengan tujuan Bandara Kualanamu.