Hasil Autopsi Pemeran Rangda Tewas Akibat Penyakit Asam Lambung bukan karena Tusukan
Saat dirawat di RSUD Negara, di lambung kiri korban terdapat luka tusukan sedalam 1 cm.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JEMBRANA - I Komang Ngurah Trisna Para Merta (14) meninggal dunia setelah sempat dirawat di RSUD Negara akibat luka tertusuk keris saat memerankan tokoh Rangda dalam pementasan Calonarang, Senin (12/10/2015) lalu di Jembrana.
Kapolsek Mendoyo, AKP Wayan Arta Ariawan, didampingi Kanit Reskrim, AKP I Gusti Komang Muliadnyana, membenarkan peristiwa tersebut.
Saat dirawat di RSUD Negara, di lambung kiri korban terdapat luka tusukan sedalam 1 cm, namun setelah mendapatkan tiga jahitan korban kemudian diperbolehkan pulang.
(Baca: Petaka Tusukan Kedua dalam Pementasan Calonarang Berujung Tewasnya Pemeran Rangda)
Selasa (13/10/2015) keesokan harinya, korban yang mengalami muntah-muntah, dibawa kembali ke RSUD Negara.
Setelah dirontgen dinyatakan luka tusuk yang diderita korban tak sampai menembus lambung bagian kiri dan korban langsung mendapatkan rawat inap.
Namun naas, Rabu (14/10/2015) keesokan harinya, sekitar pukul 19.30 Wita, korban akhirnya meregang nyawa di RSUD Negara.
Berdasarkan hasil pemeriksaan tim medis, korban meninggal akibat penyakit asam lambung yang dideritanya.
Arta yang mendapatkan laporan tersebut kemudian mendatangi keluarga korban Kamis kemarin guna mengajukan proses autopsi terhadap jasad korban.
Meskipun sempat berlangsung alot lantaran pihak keluarga korban tidak menghendaki jasad anaknya diautopsi, kata Arta, anggota Polsek Mendoyo yang melakukan pendekatan akhirnya berhasil meyakinkan pihak keluarga dan menyetujui permintaan autopsi tersebut.
Dengan menggunakan ambulance, jenazah korban kemudian diberangkatkan ke forensik RSUP Sanglah, Denapsar, Bali pada pukul 14.15 Wita, Kamis kemarin.
Dokter Dudut di RSUP Sanglah mengaku pihaknya menemukan luka di perut samping kiri korban yang sudah dirawat.
Namun Dudut tidak merinci mengenai penyebab meninggalnya korban, apakah terkena tusukan atau benda lainnya.
"Kami menemukan luka di samping kiri yang sudah dirawat," ucap Dudut kemarin malam.
Arta Ariawan menambahkan, polisi sedang menangani kasus ini dan masih memeriksa saksi-saksi, baik dari panitia karya di pura maupun dari kelompok Drama Sesolahannya.
"Sampai saat ini sudah delapan saksi yang kami mintai keterangannya dan akan ada saksi-saksi tambahan yang akan diperiksa. Perkembangannya akan kami sampaikan nanti," kata Arta kemarin.