Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tanah Jadi Sengketa, Ratusan Siswa SDN Cancangan Terancam Terusir

Ratusan siswa SD Negeri Cancangan, Wukirharjo, Cangkringan terancam terusir dari sekolahnya sendiri.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Tanah Jadi Sengketa, Ratusan Siswa SDN Cancangan Terancam Terusir
Istimewa
ilustrasi 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Angga Purnama

TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Ratusan siswa SD Negeri Cancangan, Wukirharjo, Cangkringan terancam terusir dari sekolahnya sendiri.

Pasalnya, saat ini sekolah tersebut berdiri di tanah yang menjadi sengketa.

Sekolah yang sudah berdiri sejak 1967 itu berdiri di lahan pribadi milik almarhum Karyarejo yang ditukargulingkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman dengan tanah kas Desa Wukirharjo.

Namun hingga saat ini proses sertifikasi lahan seluas 1.734 meter persegi itu belum resmi menjadi tanah milik Pemkab.

Proses tukar guling yang sudah bertahun-tahun belum selesai itu sempat berujung polemik.

Pihak ahli waris yang merasa haknya tidak dipenuhi oleh pemerintah sempat menghentikan paksa kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut dengan cara menyegel bangunan sekolah pada Selasa (20/10/2015) malam sebagai bentuk protes kepada pemerintah.

Berita Rekomendasi

Akibat kejadian tersebut, siswa serta guru di sekolah tersebut terpaksa belajar di sebuah masjid yang tak jauh dari sekolah, Rabu (21/10/2015).

Kepala SDN Cancangan, Pujiami mengatakan pihaknya berinisiatif untuk memindahkan kegiatan belajar mengajar di masjid agar tidak ada kekosongan di sekolah.

Pihak sekolah sudah melakukan dalialog dengan pihak keluarga agar masalah tersebut tidak berdampak pada kegiatan di sekolah.

"Kami tidak mengetahui kapan masalah ini selesai. Kami sudah mencoba berkomunikasi dengan pihak ahli waris agar siswa dan guru tetap dapat menggunakan sekolah," paparnya, Kamis (22/10/2015).

Meski pihak ahli waris melunak dan kegiatan belajar mengajar sudah kembali di sekolah, namun ia mengaku khawatir karena tidak mengetahui kapan permasalahan tersebut akan mereda.

"Kami sudah menyampaikan masalah ini kepada Dinas dan pemerintah di wilayah agar masalah ini tidak berlarut-larut karena dapat mempengaruhi pembelajaran siswa," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas