Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Diduga Stres, Tahanan Gantung Diri di Sel Wanita Polsek Rungkut

Fransis (25) ditemukan tewas tergantung di teralis sel Mapolsek Rungkut, Minggu (25/10/2015) pagi.

Editor: Sanusi
zoom-in Diduga Stres, Tahanan Gantung Diri di Sel Wanita Polsek Rungkut
Dok Tribunnews
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Fransis (25) ditemukan tewas tergantung di teralis sel Mapolsek Rungkut, Minggu (25/10/2015) pagi.

Warga Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini diduga mengalami gangguan jiwa sebelum mendekam di sel sejak Jumat (23/10/2015).

Korban gantung diri menggunakan seutas kabel penerangan di sel perempuan. Tidak ada tanda kekerasan di tubuh korban. Jenazah langsung dibawa ke RS Dr Soetomo untuk diaotopsi.

Sejumlah perwira Polrestabes Surabaya langsung datang ke lokasi untuk memastikan kematian korban. Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Takdir Mattanete dan Wakasatreskrim Polrestabes Surabaya, Kompol Manang Soebeti pun datang ke lokasi.

Petinggi Satreskrim ini membawa anggota dari Unit Resmob Polrestabes Surabaya.

Takdir menyatakan saat kejadian, ada lima tahanan yang mendekam di sel, termasuk Fransis.

Awalnya Fransis berbaur dengan tahanan lain. Tapi sejak mendekam di sel, Fransis sering berulah aneh. Beberapa kali Fransis marah-marah tanpa sebab.

BERITA TERKAIT

Sebelum ditemukan gantung diri, Fransis sempat sempat marah tanpa sebab. Karena khawatir melukai tahanan lain, petugas memindahkan Fransis ke tahanan wanita. Saat itu Polsek Rungkut memang tidak memiliki tahanan wanita.

“Dia dimasukkan ke tahanan wanita sekitar lima menit sebelum ditemukan gantung diri,” kata Takdir.

Perwira asal Makassar ini menambahkan petugas yang piket tidak menyangka Fransis nekat mengakhiri hidupnya. Setelah memasukkan Fransis ke tahanan wanita, petugas langsung mengunci dan meninggalkannya sendirian.

Petugas baru curiga karena tidak mendengar apapun dari balik jeruji besi. Seorang petugas langsung mengintip untuk memastikan kondisi Fransis. Ternyata Fransis sudah ditemukan tergantung di jeruji besi.

Takdir menduga gangguan jiwanya yang membuat Fransis nekat mengakhiri hidupnya. Menurutnya, petugas sempat membawa Fransis berobat ke RS Bhayangkara untuk melihat kondisi kejiwaannya pada Sabtu (24/10/2015) kemarin.

Pengobatan ini baru pemeriksaan awal. Rencananya Fransis baru akan menjalani pemeriksaan komplit pada Senin (26/10/2015).

“Saya tidak tahu sejak kapan tersangka mengalami gangguan jiwa,” tambahnya.

Tersangka mendekam di sel setelah tertangkap tangan mencuri tas berisi uang sekitar Rp 2 juta di warung di Wonorejo. Korban sendiri yang membawa tersangka ke Mapolsek. Selama menjalani pemeriksaan, tersangka mendekam di sel.

“Dia pengangguran. Saya tidak tahu dimana dia menetap di Surabaya,” terang Takdir.(Zainuddin)

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas