Terdengar Lagi Teriakan Minta Tolong dari Lubang Pongkor yang Timbun 12 Penambang
Namun pada pukul 20.00 WIB, sukarelawan yang berada di sekitar Lubang Kunthi mengaku melihat sinar senter dan teriakan minta tolong dari dalam Lubang
Editor: Yulis Sulistyawan
Laporan wartawan TribunnewsBogor.com, Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Proses pencarian dan evakuasi 12 penambang emas yang menjadi korban longsor di lubang kunthi, Gunung Pongkor dihentikan pada Rabu (28/10/2015) malam.
Namun pada pukul 20.00 WIB, sukarelawan yang berada di sekitar Lubang Kunthi mengaku melihat sinar senter dan teriakan minta tolong dari dalam Lubang Kunti.
"Tim saya yang di lokasi bilang melihat cahaya senter dan teriakan minta tolong," kata Kepala Desa Parakang Muncang, Ahmad Yani, pada TribunnewsBogor.com, Rabu (28/10/2015) malam.
Kabarnya, warga masih melanjutkan proses evakuasi di Lubang Kunti, Gunung Butak, Desa Bantar Karet, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor.
Tim evakuasi di Posko PT Antam, langsung melakukan apel tertutup.
Pantauan TribunnewsBogor.com, beberapa mobil mulai bersiap untuk kembali ke lokasi pencarian penambang.
Sejak pukul 11.30 WIB, tim evakuasi gabungan dari Polres Bogor, Basarnas, masyarakat, dan tim ERG PT Antam, belum menemukan penambang yang tertimbun longsor.
Proses evakuasi dibantu oleh masyarakat yang juga berprofesi sebagai penambang liar.
Namun karena hari gelap, pukul 17.00 WIB proses pencarian dihentikan untuk dilanjutkan Kamis pagi.
Teriakan
Sebelumnya diberitakan, Seorang penambang emas tanpa izin, mendengar suara teriakan dari balik timbunan longsor pada Selasa (27/10/2015) pukul 17.00 WIB, kemarin.
"Kemungkinan tidak tertimbun, tapi ada di balik timbunan tanah longsoran," kata Joko (48) warga yang juga penambang pada TribunnewsBogor.com.
Berawal dari keyakinan tersebut, sejak Senin (26/10/2015), para penambang berinisiatif membuat jalur alternatif di Lubang Kunti, di sisi Gunung Butak, Desa Bantar Karet, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor.