Delapan Hari Sandar di Banjarmasin, KRI Dr Soeharsono Tangani 75 Pasien ISPA
KRI-KRI ini difungsikan sebagai tempat evakuasi korban paparan bencana kabut asap yang menaungi Kalteng dan Kalsel.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN -Setelah sekitar delapan hari sandar di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, Tiga kapal perang yang diperuntukkan bagi pengungsi kabut asap kini rencana pulang ke pangkalannya masing-masing Rabu (4/11/2015).
Seperti diketahui, tiga kapal perang KRI Banda Aceh, KRI Teluk Jakarta serta kapal rumah sakit terapung KRI Dr Soeharso mulai merapat di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin sejak 27 Oktober 2015 silam.
KRI-KRI ini difungsikan sebagai tempat evakuasi korban paparan bencana kabut asap yang menaungi Kalteng dan Kalsel.
Komandan KRI Dr Soeharsono Letkol Laut (P) Anshari Alamsyah mengatakan, melihat kondisi udara di Kalteng dan Kalsel pihaknya direncanakan akan balik kandang besok.
"Benar, karena memang kondisi udara di Kalsel dan Kalteng sudah membaik, rencanya besok balik ke pangkalan. Namun kami masih stanby sampai ada perintah dari Panglima TNI," kata pria lulusan Akademi Angkatan Laut tahun 1996 ini.
Selama delapan hari sandar di Banjarmasin, sebanyak 126 pasien ditangani di KRI yang memiliki fasilitas rumah sakit setara rumah sakit tipe B tersebut.
Sebanyak 75 orang diantaranya merupakan pasien penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), penyakit yang dipicu oleh paparan kabut asap. Sisanya merupakan pasien penyakit lainnya.
"Hari ini tadi tidak ada pasien yang datang. Per harinya rata-rata kita menangani 15 sampai 25 pasien. Paling banyak pernah sampai 30 pasien," katanya. (Rahmadhani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.