Kronologis Penutupan Bandara Ngurah Rai Bali
Sebelum penutupan dilakukan, serangkaian koordinasi semenjak dari pagi hari Selasa (3/11/2015) kemarin ternyata sudah dilakukan.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Made Ardhiangga
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Penutupan Bandara Internasional Ngurah Rai tidak terjadi begitu saja.
Sebelum penutupan dilakukan, serangkaian koordinasi semenjak dari pagi hari Selasa (3/11/2015) kemarin ternyata sudah dilakukan. Pihak Angkasa Pura I Bandara Ngurah Rai pun melakukan sejumlah pengecekan.
"Sedari pagi kami sudah mengecek areal bandara mulai dari areal runaway hingga menyeluruh ke semua penjuru bandara," ucap Co GM Bandara Internasional Ngurah Rai, I Gusti Ngurah Ardita, Rabu (4/11/2015).
Ardita menyebut, sebenarnya kabar mengenai sebaran abu vulkanis Gunung Barujari, Anak Gunung Rinjani, sudah diketahui semenjak pukul 05.00 Wita pagi Selasa kemarin.
Kemudian, pihaknya melakukan kontrol di beberapa daerah, mulai dari Klungkung, Gianyar, Karangasem dan Pelabuhan Benoa. Saat itu, kondisi masih tampak normal.
Sesudah itu, baru sekitar pukul 10.39 Wita Badan Meteorologi dan Geofisika menyebutkan bahwa daerah Karangasem sudah terkena dampak abu vulkanis. Pada jam yang sama, daerah Denpasar dan Badung, khususnya Bandara belum sampai terkena dampak.
"Kami pastikan dengan mengusap tanah. Bahkan, pesawat juga kami periksa. Khususnya, di engine mesin pesawat," jelasnya.
Setelah itu, pada pukul 10.39 itu juga dua maskapai Jet Star dan Virgin Air menyatakan melakukan cancel terhadap sembilan penerbangannya dari Indonesia ke Australia.
Hingga pada pukul 19.06 Wita, pihaknya akhirnya memastikan untuk menutup sesuai dengan koordinasi dengan Badan Meteorologi dan Geofisika. Hingga saat ini masih ditutup karena dampak abu masih ada.
"Ada sekitar tiga ratusan lebih penerbangan yang mengalami cancel. Itu akumulasi hingga Kamis (5/11/2015) besok," urainya. (ang)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.