Status Tanggap Darurat di Jambi Belum Dicabut
Arief mengatakan, ada dua pertimbangan sehingga status tanggap darurat bencana karlahut dan kabut asap masih diberlakukan.
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Dedi Nurdin
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Meski situasi kabut asap di Jambi mulai berangsur normal, namun status tanggap darurat masih belum dievaluasi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi, Arief Munandar mengatakan, status tanggap darurat karlahut dan kabut asap masih akan melihat perkembangan situasi kedepan.
"Kalau kita lihat memang kondisinya mulai normal sejak beberapa hari terakhir. Anak sekolah sudah mulai sekolah, penerbangan juga sudah lancar. Tapi kita masih akan lihat beberapa hari kedepan," katanya dikonfirmasi Tribunjambi.com, Kamis (5/11/2015).
Arief mengatakan, ada dua pertimbangan sehingga status tanggap darurat bencana karlahut dan kabut asap masih diberlakukan.
Pertimbangan pertama, meski diguyur hujan tiga hari berturut-turut, masih ada lokasi karlahut di kecamatan Kumpeh Ilir, Kabupaten Muaro Jambi yang masih mengeluarkan kabut asap.
"Seperti di Pematang Raman masih mengeluarkan asap walaupun di guyur hujan. Jadi masih perlu diwaspadai, kita masih lakukan pendinginan," katanya.
Alasan kedua kata Arief, merujuk hasil koordinasi Satgas dengan BMKG Sulthan Thaha Jambi.
Musim hujan di Jambi baru diperkirakan masuk pada awal bulan Desember 2015 mendatang.
"Kalau dari BMKG hanya satu minggu ini saja ada peluang hujan. Habis itu kering lagi, Karena Jambi diperkirakan baru masuk musim penghujan awal Desember," katanya.
"Kita akan lihat satu minggu kedepan baru kita evaluasi apakah status tanggap diturunkan jadi siaga atau malah di cabut,"sambung Arif Munandar.
Seperti terlihat pada Kamis siang, aktifitas siswa disekolah mulai kembali normal.
Sementara, di bandara Sulthan Thaha juga mulai ramai didatangi calon penumpang, setelah sempat lumpuh sekitar dua bulan lebih.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.