Psikolog: Tren Prostitusi Anak Saat Ini Ada Unsur Sukarela
"Beberapa remaja mungkin menikmati hubungan seksual tersebut, sehingga ketika ada kesempatan mendapat manfaat materi, mereka mau melakukannya."
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Tribun Medan/Jefri Susetio
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Psikolog Kota Medan, Irna Minauli, mengatakan pada umumnya banyak masyarakat yang beranggapan bahwa prostitusi anak merupakan korban dari human trafficking.
Namun, tren sekarang ini memperlihatkan adanya prostitusi anak secara sukarela.
"Tren yang ada sekarang ini memperlihatkan adanya unsur sukarela dalam melakukan profesi tersebut, sehingga tidak tampak unsur trafficking," ujarnya saat dihubungi, Sabtu (7/11/2015).
Dia menuturkan, beberapa remaja, terutama yang terlalu cepat pacaran dan kehilangan virginitasnya, cenderung memiliki nilai moral yang lebih longgar.
Karena itu, mereka mau melakukan hubungan seks bebas secara sukarela.
"Beberapa remaja mungkin menikmati hubungan seksual tersebut, sehingga ketika ada kesempatan untuk mendapatkan manfaat secara materi, mereka mungkin akan mau melakukannya," katanya.
Menurutnya, tidak sedikit kasus mucikari di kalangan rekan sebaya cukup banyak.
Karena itu, mereka mancari sasaran pelanggan baru dari media sosial.
Pada umumnya, mereka akan merekrut para remaja yang berpenampilan menarik disertai dengan gaya hidup yang cenderung hedonis.
"Selain itu, remaja yang tidak terlalu tertarik untuk mengikuti pelajaran, yang merasa bosan dan memiliki prestasi sekolah yang kurang baik akan lebih mudah untuk direkrut," ungkapnya. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.