Perahu Kertas Melaju di Kali Code Yogyakarta
Hujan deras pertama di bulan November disambut dengan sukacita oleh seluruh masyarakat Yogya, yang telah lama menantikan kehadirannya.
Editor: Sugiyarto
Ia memberikan kisah tentang keberadaan kali code yang menjadi sarana pengobatan penduduk Yogya pada masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono IX.
"Dulu, ceritanya banyak penyakit kulit. Lalu Sultan menyuruh rakyatnya mandi di kali code. Di mana kali code merupakan bekas tempat aliran lahar dingin Merapi yang kaya akan belerang," jelas Soewardi.
Selain itu, Kali Code juga merupakan indikasi curah hujan yang terjadi di Yogya dan sekitarnya.
Sementara itu, untuk perbaikan karya tersebut, bukan kali pertama dilakukan Soewardi. Bukan juga disebabkan oleh hujan. Namun kerusakan yang diakibatkan oleh tangan usil.
"Perahu-perahu itu pada 2 hari pasca pembukaan JSSP 2015, diacak-acak oleh seseorang. Tapi menurut orang-orang yang sedang berada di sana, orangnya memang kurang waras dan langsung diusir oleh penduduk sekitar," kenang Soewardi.
Aksi vandalisme tersebut juga masuk dalam tantangan seniman dalam memamerkan karyanya di ruang publik.
"Ini juga adalah cara kami untuk mengedukasi masyarakat agar bisa mengapresiasi dengan baik karya seni. Bagaimana mereka memahami dan juga menjaga diri agar tidak merusak karya tersebut," tutupnya.
Selain Soewardi, puluhan peserta lain juga berpartisipasi dalam pameran JSSP 2015 yang digelar hingga bulan Desember mendatang.
Masyarakat bisa menikmati karya seni instalasi tersebut mulai kawasan Tugu Pal Putih hingga kawasan Kota Baru. (tribunjogja.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.