Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Penjaga Makam Jenderal Sudirman di Taman Makam Pahlawan Kusumanegara

Jenderal Sudirman, Brigjen Urip Sumoharjo, Supeno, Brigjen Katamso dan Kolonel Sugiyono berisirahat tenang di Taman Makam Pahlawan Kusumanegara.

Editor: Y Gustaman
Tribun Jogja/Khaerur Reza
Suharyadi (56) hampir 33 tahun bertanggung jawab atas kebersihan, kerapian dan kemanan kompleks Taman Makam Pahlawan Kusumanegara, Yogyakarta, Selasa (10/11/2015).
Tribun Jogja/Khaerur Reza
Suharyadi (56) hampir 33 tahun bertanggung jawab atas kebersihan, kerapian dan kemanan kompleks Taman Makam Pahlawan Kusumanegara, Yogyakarta, Selasa (10/11/2015).
Tribun Jogja/Khaerur Reza
Suharyadi (56) hampir 33 tahun bertanggung jawab atas kebersihan, kerapian dan kemanan kompleks Taman Makam Pahlawan Kusumanegara, Yogyakarta, Selasa (10/11/2015).

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Khaerur Reza

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Terletak di Jl Kusumanegara Semaki Umbulharjo Yogyakarta, Taman Makam Pahlawan Nasional Kusumanegara Yogyakarta menjadi saksi bisu orang-orang yang telah berjuang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Ribuan pahlawan termasuk lima pahlawan nasional yaitu Jenderal Sudirman, Brigjen Urip Sumoharjo, Supeno, Brigjen Katamso dan Kolonel Sugiyono berisirahat tenang di taman pemakaman ini, tak heran makam ini selalu ramai dikunjungi dan diziarahi berbagai kalangan mulai para petinggi negara maupun orang biasa.

Pada hari pahlawan tahun ini yang jatuh pada Selasa (10/11/2015) tercatat belasan rombongan melakukan ziarah di tempat ini mulai dari Kapolda DIY Brigjen Erwin Triwanto, Danlanud Adi Sucipto Marsma Imran Baidirus hingga rombongan becak motor dan anak sekolah datang berziarah, namun kondisi makam tersebut nampak tetap rapi dan terawat.

Suharyadi (56) adalah salah seorang yang bertanggung jawab atas kebersihan, kerapian dan kemanan kompleks tersebut.

"Semuanya ada 12 orang yang mengelola di sini, bisa dibilang saya yang paling senior," ujar Suharyadi ketika ditemui Tribun Jogja, Selasa (10/11/2015).

Sebanyak 12 orang itu bergantian merawat taman makam mulai membersihkan sampah, menjaga, piket malam, melayani rombongan ziarah hingga menjadi pemandu dadakan untuk menjelaskan taman makam yang tercatat memiliki 1941 nisan itu.

BERITA REKOMENDASI

"Tapi itu jumlah kurang lebih, kalau jumlah pastinya bukan segitu karena ada 1 makam diisi 2 sampai 3 jenazah," cerita dia.

Bertugas sejak 1982 atau sudah hampir 33 tahun lamanya banyak suka duka yang dialami pria asal Jeruklegi Tegaltandan Banguntapan Bantul ini, mulai dari berjaga sampai malam dan tidak pulang ke rumah hingga perlakuan pengunjung yang tidak sopan dan lainnya.

"Kalau diperinci ya banyak sekali suka dukanya tapi ya bagi saya diniati ibadah saja," ujarnya.

Namun ada satu hal yang sangat berkesan dan masih diingatnya hingga hari ini, pada sekitar tahun 1985 dirinya pernah bertugas jaga malam dengan seorang petugas yang lain. Tiba-tiba dirinya melihat penampakan sosok tinggi besar berjubah putih yang duduk bersila di dekat pos jaganya yang ada di samping pintu masuk, namun dia yang melihatnya tidak merasa takut dan hanya membiarkan sosok tersebut disana sampai hilang dengan sendirinya.

Kejutan lain datang selang beberapa waktu setelahnya, seorang pengusaha bernama Imam Supardi yang waktu itu sedang memborong pembangunan Monumen Jogja Kembali datang berziarah dan memberikan bingkisan kepadanya dan seorang rekannya.


"Waktu itu saya diberi 60 ribu rupiah, padahal waktu itu gaji saya 12 ribu rupiah, ya saya berterima kasih sekali dan bersyukur," ceritanya.

Setelah kejadian itu, sebagai petugas makam peristiwa mistis kerap ditemuinya, namun dirinya dan rekan-rekannya sudah menganggap hal tersebut sebagai hal biasa saja.

Menjaga makam bagi orang-orang penting di negeri ini dia juga sempat bertemu dengan orang-orang nomer satu di negeri ini seperti Presiden ke 6 RI Susilo Bambang Yudhoyono.

Di hari pahlawan ini dia berpesan pada generasi muda untuk selalu mengingat jasa para pahlawan, karena dari mereka yang telah berjuang menumpahkan darahnya itulah sehingga kita bisa menikmati kemerdekaan.

"Kalau tidak ada para pahlawan, kita belum tentu ada. Harus bersyukur dan selalu mengingat jasa pejuang," pesan dia.

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas