Loyal Terhadap Soekarno, Kolonel Soemardi Pilih Mundur Daripada Bertugas di Zaman Soeharto
Saat Bung Karno diturunkan dari posisi presiden, Maat Soemardi menunjukkan kesetiaannya.
Editor: Wahid Nurdin

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Yudhi Maulana
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR TIMUR - Kolonel Purnawirawan Corps Polisi Militer (CPM) Maat Soemardi dikenal sangat dekat dengan Presiden Pertama Republik Indonesia, Soekarno.
Anak kedua Maat Soemardi, Teti Yulianti mengenang ayahnya sangat setia dan loyal pada Presiden Soekarno.
Maat Soemardi sudah lebih dari lima tahun bertugas menjadi ajudan Soekarno.
Saat Bung Karno diturunkan dari posisi presiden, Maat Soemardi menunjukkan kesetiaannya.
Ia memutuskan turut mengundurkan diri dan memutuskan pensiun dini dari CPM pada tahun 1971.
"Ayah saya, saking setianya pada Bung Karno, memutuskan untuk pensiun dan tak ingin melanjutkan di zaman Soeharto," kata Teti.
Teti bercerita, ayahnya termasuk orang yang sabar dan disiplin.
Meski Maat Soemardi bertugas lama di militer, Teti tidak pernah mendengar ayahnya marah dan membentak.
"Beliau sangat suka pada kesederhanaan. Beliau selalu berpesan kepada anak-anaknya supaya jujur dan tidak meninggalkan agama," katanya.
Pria sederhana yang mendapat panggilan khusus Jay dari Bung Karno itu juga meninggalkan wasiat khusus kepada keluarganya.
Maat Soermadi semasa hidupnya berpesan agar dirinya tak dimakamkan dengan upacara militer. Ia tak ingin merepotkan orang lain.
Sesuai amanatnya, pemakaman mantan Ajudan Presiden Soekarno, Kolonel Purnawirawan Corps Polisi Militer (CPM) Maat Soemardi berlangsung tanpa diiringi upacara militer.
Maat Soemardi dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum di Kelurahan Parungbanteng, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Jawa Barat.