Memasuki Musim Penghujan, Warga Diminta Mewaspadai Longsoran Material dari Puncak Merapi
Memasuki musim penghujan, warga yang tinggal di sungai yang berhulu di Merapi diminta waspada akan terjadinya lahar hujan.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Memasuki musim penghujan, warga yang tinggal di sungai yang berhulu di Merapi diminta waspada akan terjadinya lahar hujan.
Diperkirakan, di puncak Merapi masih tersimpan sekitar 40 juta meter kubik material sisa erupsi tahun 2010 lalu.
"Potensi lahar hujan masih ada. Itu jika terjadi hujan lebat di Merapi," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta I Gusti Made Agung Nandaka, Selasa (10/11/2015).
Nandaka menjelaskan, sisa material erupsi tahun 2010 sampai saat ini masih ada di Puncak Gunung Merapi.
Material di Puncak Merapi diperkirakan 40 juta meter kubik. "Material terutama berada lereng barat dan selatan. Potensi lahar hujan merata di sungai-sungai yang berhulu di Merapi baik di sebelah barat dan selatan," kata dia.
Sementara itu, Tenaga Ahli Bidang Kebencanaan Kementerian ESDM Surono juga menegaskan, masih ada material sisa erupsi Merapi, namun jumlahnya tidak banyak.
Sebab, setiap hari pasca erupsi material tersebut sudah ditambang.
"Kalau masih ada, kalau masih ada ya, masyarakat harus waspada. Terutama yang dekat dengan sungai berhulu di Merapi," kata Surono. (*)