Kementerian Kesehatan RI Beri Penghargaan Ksatria Bakti Husada Arutala pada dr Andra
Menkes didampingi Sekretaris Jenderal dan pejabat kesehatan lainnya melepaskan jenazah dr. Andra untuk disemayamkan di rumah duka di Pamulang
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, BANTEN - Menteri Kesehatan, Nila Moeloek sampaikan secara langsung duka cita kepada kedua orang tua seusai penyerahan jenazah dr. Dionisuis Giri Samudra (24) di Bandara Soekarno Hatta, Banten (13/11/2015).
Menkes juga menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada dokter internship yang biasa dipanggil dr. Andra itu selama pengabdiannya memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di Kepulauan Aru.
Jenazah dr. Andra tiba di Jakarta dari Dobo, Kab. Kepulauan Aru, Maluku.
dr. Andra adalah seorang dokter sedang melaksanakan program Internship di RSUD Cenderawasih Dobo, Kepulauan Aru, Propinsi Maluku.
Dokter lulusan Universitas Hassanudin meninggal pada hari Rabu (11/11) pukul 18.18 WIT di RS Bumi Cendrawasih, Kabupaten Dobo.
Sebelum jenazah dikembalikan kepada keluarga, diadakan upacara serah terima dari Bupati Kabupaten Kepulauan Aru kepada Kepala Badan PPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan, Usman Sumantri.
Kementerian Kesehatan menyerahkan secara resmi jenazah dokter Andra kepada pihak keluarga. Upacara serah terima jenazah dilakukan di Terminal Gedung RPX Terminal Kargo bandara Soekarno Hatta, Banten.
“Dokter Andra kami anugerahkan penghargaan Ksatria Bakti Husada Arutala atas jasanya melayani pasien di daerah pedalaman. Kami tahu, daerah timur medannya lebih berat. Itu tantangan sendiri bagi anak kami, dokter Andra," kata Usman Sumantri saat serah terima jenazah, Jumat (13/11/2015).
Seusai upacara penyerahan jenazah, Menkes didampingi Sekretaris Jenderal dan pejabat kesehatan lainnya melepaskan jenazah dr. Andra untuk disemayamkan di rumah duka, di Pamulang, Tangerang Selatan.
Almarhum didiagnosa menderirta penyakit yang diakibatkan oleh virus campak dengan komplikasi infeksi otak (ensefalitis) dan Pneumonia.