Laporan wartawan Tribun Batam, Alvin Lamaberaf

TRIBUNNEWS.COM, BATAM  -  Dua anak Panti Asuhan di Batam mendapat pelecehan seksual dari pengasuh panti, ustaz ABD.

Dua anak panti itu beriniaial SM (14) dan S (14).

Korban mengaku sering digiring masuk ke kamar oleh pelaku, dipegang-pegang dan dipaksa beradegan layaknya suami istri.

Komisioner Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Provinsi Kepri, Erri Syahrial, mengatakan bahwa korban saat ini masih trauma dan malu untuk menceritakan kejadian tersebut.

"Perlu pendekatan. Sudah berapa kali aksinya. Korban digiring ke kamar tidur, megang-megang, dan beradegan layaknya suami istri," katanya, Jumat (13/11/2015).

Dikatakan Erri, sampai sejauh kasus tersebut ini masih diselidiki.

Arahnya tindakan pelecehan seksual oleh pengasuh panti terhadap anak didiknya di rumah. 

"Kita tidak tahu mungkin ada korban-korban lain lagi. Kita minta divisum. Korban ngaku sudah lima bulan tinggal di panti," kata Erri Syahrial.

Pelaku sempat mengancam akan membunuh korban kalau menceritakan kejadian tersebut.

Namun karena ketakutan akan dibunuh itulah korban akhirnya melapor.

"Ada ancaman dari pelaku dan anak merasa ketakutan dan melapor," ujar Erri Syahrial.

Menurut informasi, ustaz ABD yang sehari-hari sebagai pengasuh di panti asuhan itu kini sudah kabur.

"Kata pemiliknya, ustaz itu sudah kabur. Mengakunya enggak tahu. Tapi pasti dia tahu," duga seorang keluarga korban.