Pengerukan Sungai Menyebabkan Rumah Kayu Terancam Roboh
Rumah-rumah berbentuk panggung terbuat dari kayu milik warga mulai menjadi miring dan rusak-rusak sejak proses pengerukan Sungai Saka Permai bejalan.
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Banjarmasin Post Rahmadhani
TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Diduga akibat proyek pengerukan sungai, sejumlah rumah di bantaran Sungai Saka Permai Banjarmasin terancam roboh.
Warga yang rumahnya berada di pinggir Sungai Saka Permai, tepatnya di Gang Rindu RT 04/01 Jalan Saka Permai Belitung Selatan Banjarmasin Barat sejak sebulan belakangan tak bisa tidur dengan tenang.
Rumah-rumah berbentuk panggung terbuat dari kayu milik warga mulai menjadi miring dan rusak-rusak sejak proses pengerukan Sungai Saka Permai bejalan.
"Kayu penyangga rumah panggung pada patah. Sampai utang Rp 10 juta di bank buat perbaiki rumah," kata satu warga Mariam, Sabtu (14/11/2015)
Pantauan Bpost online, hal tersebut terjadi lantaran siring Sungai Saka Permai miring dan ambrol di beberapa titik.
"Ya karena ngeruknya terlalu dalam, siringnya jadi miring dan ambrol. Padahal siring ini merupakan penahan bangunan rumah pamggung kami,' kata Ferry, warga setempat.
Menurut keterangan warga, proyek pengerukan Sungai Saka Permai sendiri sudah berlangsung sejak dua bulan lalu.
"Kami sudah protes ke dewan dan pemerintah tapi tidak ada tanggapan. Sejak kami protes proses pengerukan sekarang berhenti," kata Ferry.