Dari Ketinggian 30 Meter Rambo Loncat Selamatkan Diri ke Teluk Lamong
Rambo meloncat dari ketinggian 30 meter setelah Kapal Motor Wihan Sejahtera yang ia naiki perlahan-lahan karam di Teluk Lamong, Gresik.
Editor: Y Gustaman
Ia sempat terapung tanpa bisa menggerakan kakinya, sampai akhirnya tiga petugas segera menyelamatkan dan menariknya naik ke perahu kecil.
Sementara menunggu di tengah kapal penyelamat terombang-ambing laut Teluk Lamong selama dua jam karena petugas penyelamat masih mengevakuasi korban lain, Rambo berjuang menahan sakit kedua sendi kakinya yang mengalami dislokasi.
Setelah evakuasi kelar, kapal petugas evakuasi bersandar ke dermaga dan Rambo langsung dilarikan petugas medis ke Rumah Sakit Port Health Center yang berjarak sekitar satu kilometer dari Pelabuhan Tanjung Perak.
Setibanya di rumah sakit, perawat membawa Rambo ke ruang Intalasi Gawat Darurat (IGD) dan memasangkan dua bilah kayu menjepit kiri dan kanan kaki kanan lalu melilitkan perban.
Sedangkan kaki kiri Rambo tidak diperban, namun muncul bengkak akibat kakinya memecah permukaan air saat melompat.
Rambo menolak menjalani operasi di Surabaya dan lebih memilih menyembuhkan sakitnya di kampung halamannya di Ende, Kelurahan Rukun Lima, Jl Gajahmada, Ujung Aspal, Nusa Tenggara Timur.
Ia mengaku tidak memiliki uang untuk membayar biaya operasi sekalipun sudah ada bantuan dan tetap memilih pergi dari Surabaya dan pulang ke kampung halamannya.
“Biarlah saya pulang besok. Biar disembuhkan secara tradisional di kampung halaman,” tegas dia.
Rambo berencana pulang ke Ende menggunakan pesawat terbang Rabu (18/11/2015) sekitar pukul 10.00 WIB, ditemani seorang saudaranya dari Bandara Internasional Juanda.
Tidak banyak yang ia bawa pulang hanya kursi roda untuk menopang tubuhnya, karena barang-barangnya telah hilang bersamaan karamnya KM Wihan Sejahtera di Teluk Lamong.
Saat ditemui di ruang perawatan, Rambo ditemani bibinya, Saudah (45) yang akrab dipanggil Mama Leman yang tampaknya sedih karena kondisi keponakannya yang sedang terbaring sakit.
Keempat keponakan Saudah korban tenggelamnya KM Wihan Sejahtera dan semuanya selamat, hanya Rambo yang terluka. Dalam waktu dekat ketiga keponakannya akan segera pulang ke kampung.
Setiap kali ke Surabaya, Rambo selalu mampir ke rumah bibinya di kawasan Bambu Ijo, Kandangan, Kota Surabaya.
Sepanjang hidupnya, Saudah baru kali ini mengalami kejadian nahas seperti ini. Ia sudah 30 tahun tinggal di Surabaya dan berharap kejadian serupa tidak terulang kembali.