Tak Bayar Makan, Peserta Kongres HMI: 'Sudah Koordinasi dengan Aparat'
Selain itu, pihak pengurus HMI telah mensosialisasikan hal ini kepada peserta rombongan.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Bynton Simanungkalit
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Soal tagihan makan aktivis HMI di Rumah Makan Umega, Taufik, salah satu Badko berkata bahwa hal ini telah dikoordinasikan dengan aparat.
Selain itu, pihak pengurus HMI telah mensosialisasikan hal ini kepada peserta rombongan.
"Sebelumnya sudah kita sampaikan kepada para anggota rombongan saat keberangkatan bahwa ada sejumlah titik yang telah disiapkan konsumsi, hanya saja mungkin terjadi kesalah pahaman karena tidak semua anggota rombongan mengetahui lokasi yang ditentukan tersebut" ucap Taufik, saat dikonfirmasi melalui telepon selular, Minggu (22/11/2015).
Saat ditanya soal penjamin mereka, Taufik berkata bahwa hal ini sudah dikoordinasikan dengan pihak aparat. Aparat yang dimaksud oleh Taufik adalah aparat di pusat dengan masing-masing pimpinan kepolisian di daerah.
"Hanya saja mungkin ada miss komunikasi antara aparat di sini dengan aparat-aparat di daerah, karena buktinya ada sejumlah titik yang memang sudah disiapkan," ucap Taufik. Taufik menjelaskan himbauan soal lokasi makan tersebut tidak disertai dengan surat dan hanya sekedar pernyataan lisan.
Hal inilah yang kemudian membuat terjadi kesalah pahaman antar peserta rombongan. Namun, Taufik mengaku pihak panitia siap mengganti rugi seluruh kerugian rumah makan tersebut.
Tidak Bayar
Sebelumnya diberitakan salah satu rombongan penggembira kongres HMI membuat pusing pemilik warung di Jalan Lintas Timur, Desa Kota Lama, Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten Inhu, Riau.
Dikabarkan, jika rombongan ini singgah makan siang saat bertolak dari Jakarta ke Pekanbaru.
Setelah kenyang, massa HMI tidak membayar makanan. Nilainya diperkiran sampai belasan juta rupiah.
Pemilik warung sempat menahan rombongan itu, tapi kader HMI itu mengancam akan mengamuk. Karena melihat jumlah mahasiswa ini banyak, maka pemilik warung membiarkan mereka pergi.
Namun, pemilik warung seperti diberitakan Tribun Timur memiliki rekaman CCTV yang kemudian dioserahkan ke kepolisian.
Sindiran JK
Wakil Presiden Jusuf Kalla membuka Kongres HMI di Labersa Hotel Pekanbaru, Minggu 922/11/2015).
Ia menyentil sikap adik-adik kadernya di HMI yang saat ini lebih mendahulukan kemarahan daripada intelektual.
"Jangan mendahulukan kemarahan. Tapi dahulukan akal sehat. Jangan mudah marah," ujarnya kepada ribuan kader HMI di Kongres seperti dikutip dari Tribun Pekanbaru.com. "Kalian hadir di sini, sebagai insan akademisi.
Jadi jangan sebagai pemarah, semuanya harus dengan akal sehat," tambahnya.Wakil Presiden Jusuf Kalla juga membanding-bandingkan pencarian anggaran Kongres HMI di zaman sekarang dengan zaman dirinya masa lalu saat menjadi pengurus HMI.Saat ini kata Wapres pengurus HMI hanya mengandalkan proposal untuk kegiatan Kongres.
"Sekarang kalau ada kongres PB HMI nya buat proposal, untuk anggarannya," ujarnya. Jusuf Kalla menyebutkan dulu anak kader HMI jika melakukan kongres selalu membuat kegiatan ataupun mendatangkan uang dengan usaha sendiri."Dulu kami jual kue kalau buat kegiatan kongres, jadi kami meminta kader harus lebih inisiatif, dan berbudaya," ungkap pria asal Makassar ini.