Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Christoper D

TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Dicky Hendriyanto (16) siswa kelas X SMK Kehutanan yang tersesat di Kebun Raya Unmul Samarinda (KRUS) hingga Selasa (24/11/2015) pagi ini belum juga ditemukan.

Pencarian awal telah dilakukan sejak pukul 23.30 Wita dan pencarian dihentikan sekitar pukul 01.57 Wita, dengan radius pencarian di 5 km sekitar Dicky terlihat terakhir.

Kedatangan Dicky ke hutan penelitian Unmul itu merupakan agenda rutin dari pihak sekolah untuk melakukan praktik lapangan mengidentifikasi pohon-pohon yang ada di KRUS.

Sejak pagi Senin (23/11/2015), Dicky dan 62 siswa lainnya telah menjalani praktek tersebut.

Siang harinya, sekitar pukul 12.15 Wita, sehabis makan siang, Dicky izin kepada gurunya untuk buang air kecil.

Namun setelah ditunggu selama kurang lebih 30 menit, warga Jalan Cendana tersebut tak kunjung kembali ke rombongan.

"Izin buang air kecil, tapi saat kami tunggu-tunggu, tak kunjung kembali. Sopir angkot yang kami sewa mengatakan jika Dicky terlihat masuk ke dalam hutan," ucap salah satu guru SMK Kehutanan, Senin (23/11/2015).

Sekitar pukul 16.00 Wita, pihak sekolahan memberitahukan hilangnya Dicky kepada orang tua korban.

Mengetahui anaknya hilang, ayah Dicky, Jasman (53), langsung ke lokasi dimana Dicky menghilang.

"Saya baru dapat kabar sekitar jam 16.00 Wita, langsung saya ke sini. Anak saya itu baru saja sembuh dari sakit, sudah hampir sebulan sakit panas tinggi," ucap anggota TNI dari Kodim Samarinda itu kepada Tribun Kaltim (Tribunnews.com Network).

Tim SAR gabungan dari BPBD, LSM, Polisi, TNI hingga mahasiswa Unmul tampak bertahan di lokasi hilangnya Dicky, bahkan rencananya pagi ini pencarian akan dilanjutkan kembali dengan area yang lebih luas.

"Tentu pencarian akan tetap kami lanjutkan hingga korban ditemukan. Pencarian awal memang kami lakukan dalam area terbatas, mengingat kondisi hutan ini yang cukup ekstream," ucap anggota BPBD Kaltim, Muryono.