Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Diisukan Jadi Dukun Satet, Bunawi Dibunuh Orang Diperbukitan

Penemuan mayat pria membusuk di perbukitan membuat gempar warga Dusun Lengkong Dejah, Desa Bragung, Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep

Editor: Sugiyarto
zoom-in Diisukan Jadi Dukun Satet, Bunawi Dibunuh Orang Diperbukitan
net
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, SUMENEP - Penemuan mayat pria membusuk di perbukitan membuat gempar warga Dusun Lengkong Dejah, Desa Bragung, Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep, Pulau Madura, Rabu (15/11/2015).

Mayat itu ternyata Bunawi, (60), warga Dusun Panggung, Desa Cempaka, Kecamatan Pasongsongan, Sumenep.

Ia tewas dengan luka-luka mengenaskan. Korban ditemukan pertama kali oleh warga setempat yang hendak mencari rumput.

Saksi Edy Maryanto kepada SURYA.co.id mengatakan, semula pencari rumpur menduga bau busuk berasal dari bangkai binatang yang memang banyak berkeliaran di perbukitan penuh semak itu.

"Ketika sumber bau didekati ternyata sesosok mayat terkapar dengan tubuh sudah dikerubungi lalat," ujar Edy.

Warga lantas melapor ke kepala Desa Bragung, Mujiburrahman. Selanjutnya Mujiburrahman melaporkan ke Polsek Guluk-Guluk.

Mayat Bunawi akhirnya dibawa ke Puskesmas Guluk-Guluk, lalu ke Rumah Sakit dr H Moh Anwar Sumenep.

Berita Rekomendasi

"Setelah diketahui identitasnya, kami menyampaikan ke pihak keluarganya. Selesai dioutopsi, mayat diserahkan ke keluarganya untuk dimakamkan," ujar Kapolres Sumenep, AKBP Rendra Radita Dewayana melalui Kasubag Humas, AKP Hasanuddin, Rabu (25/11/2016).

Menurut Hasanuddin, korban ditemukan sekitar pukul 12.00 Wib, korban dalam kondisi membusuk dan diperkirakan korban tewas sekitar 4 hari lalu.

Terdapat luka menganga pada lehernya sepanjang 15 cm. Jari telunjuk kiri patah, dan luka robek pada paha kiri sepanjang 15 cm.

"Pelaku dan motifnya sedang kami dalami dengan melibatkan semua pihak," papar Hasanuddin.

Sementata, isu yang berkembang di sekitar rumah korban, Bunawi mungkin menjadi korban tuduhan bahwa dia mempunyai ilmu hitam atau santet.

Ditanya soal itu, polisi menjawab, "Kami tak mau mengada-ada. Tunggu setelah pemeriksaan kami selesai."

Motif dan modus pembunuhan itu pun masih misterius.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas