Oknum Brimob Ngamuk, Tembaki Rumah Warga Gunakan Senjata Laras Panjang
Oknum anggota brimob yang bertugas di Atambua tersebut, baru berhenti usai pelurunya habis dan beberapa menegurnya untuk berhenti.
Editor: Wahid Nurdin
Laporan wartawan Pos Kupang, Dion Putra
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Rumah milik Laazar Nomleni rusak akibat ditembaki oknum Brimob Polda NTT, Rabu (25/11/2015).
Anton Selan, tetangga korban yang menyaksikan langsung peristiwa penembakan tersebut memaparkan kejadian berlangsung sekitar jam setengah 7 pagi.
Saat itu ia masih berada di dalam rumah, dan langsung keluar begitu mendengar suara tembak berkali-kali.
Saat itulah ia melihat lelaki yang diketahui bernama Rani Yohanis Seran sedang memegang senjata sambil menembakkannya ke arah rumah bapak Laazar Nomleni.
"Saya mau jalan mendekati dia, untuk tegur agar berhenti, namun dia suruh saya jangan dekat, makanya saya mundur dan masuk kembali ke dalam Rumah," ujar Anton Selan.
Anton yang rumahnya tepat bersampingan dengan rumah korban menutur, pelaku menambaki rumah korban berkali-kali.
Tidak hanya itu, sepeda motor metik korban ikut menjadi sasaran amukkan anggota brimob tersebut.
"Dia tembak sambil suruh keluarga Nomleni keluar dari rumah namun tidak ada yang keluar. Dia mau masuk tapi tidak bisa soalnya rumah dalam keadaan terkunci," ujarnya.
Oknum anggota brimob yang bertugas di Atambua tersebut, baru berhenti usai pelurunya habis dan beberapa menegurnya untuk berhenti.
"Saya lihat dari jendela dia jalan kaki pergi dari rumah korban usai pelurunya habis. Dia (pelaku) menggunakan celana Brimob, baju pelopor sambil memegang senjata laras panjang melintasi depan rumah saya," ungkap Anton.
Erny Erawati, Anak Kandung Laazar Nomleni yang waktu kejadian berada dalam rumah mengatakan kaget ketika mendengar suara tembakan.
Ia melihat keluar, pelaku dengan posisi berlutut menembaki rumahya berkali-kali. Tidak puas menembaki dari pinggir jalan, pelaku lalu masuk ke dalam halaman ruman korban dan terus menembaki rumah korban.
" Dia tembak b hanya liat sa, karena ketong sonde keluar rumah dia tariak, besong keluarga Nomleni ni hari mati. beta (pelaku) kena pecat..pecat sudah sambil terus menembaki rumah kami," ungkap Erny.