Tak Ada Perayaan Hari Guru Bagi Sumiati, Cukup Keriangan Siswa SLB Jadi Kado Tiap Hari
Di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Pelambuan, Banjarmasin Barat, hari guru sama dengan hari-hari biasanya, tak ada yang spesial.
Penulis: Rahmadhani
Editor: Wahid Nurdin
Laporan wartawan Banjarmasin Pos, Rahmadhani
TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Pelambuan, Banjarmasin Barat, hari guru sama dengan hari-hari biasanya, tak ada yang spesial.
Tak ada upacara apalagi perayaan pada hari guru nasional di sekolah ini, Rabu (25/11/2015)
Terletak di sebuah gang sempit di Jalan Barito Ulu Pelambuan Banjarmasin Barat, dekat dengan Pasar Ikan Banjaraya aktivitas di sekolah itu tak beda dengan hari-hari biasa.
Tak ada pemberian bunga untuk sang guru, apalagi kado seperti di sekolah-sekolah lainnya.
Tapi, semangat tetap ditunjukkan 26 guru yang mengajar 146 murid disabilitas dari tingkat SD sampai SMA di SLB negeri satu-satunya di Banjarmasin itu.
Seperti yang dilakukan Sumiati, guru paling senior di sekolah itu.
Dia sudah mengajar di sekolah itu sejak pertama kali sekolah berdiri tahun 1984 silam.
Siang itu, guru berusia 54 tahun itu tampak mengajar lima murid tunarungu menulis di sebuah kelas.
Telaten dan sabar bisa jadi kata untuk mewakili cara dia mengajar.
Usianya yang tak lagi muda, tak terlihat dari caranya memberikan pelajaran.
"Bahagia itu sederhana, bisa mendengar anak-anak mengucapkan kata ibu dan bapak. Ada kepuasan hati di sana," kata dia.
Tak ada harapan khusus baginya pribadi di hari yang spesial buat para pahlawan tanda jasa ini.
Dia cuma berharap, guru pendidikan luar biasa bisa makin banyak jumlahnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.